Dinkes DKI: Saat Cakupan Vaksinasi Sangat Tinggi, Mungkin Jakarta Bisa Seperti Eropa
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI membuka kemungkinan Jakarta bisa seperti banyak negara Eropa yang telah lebih dulu melakukan pelonggaran protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Di mana masyarakat sudah dapat beraktivitas tanpa menggunakan masker.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI, Dwi Oktavia mengatakan, hal itu bisa tercapai dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang diperluas.
"Nah itu tadi, pada saat cakupan vaksinasinya sudah sangat tinggi, kemudian lebih merata cakupannya tadi, mungkin kita bisa segera seperti di Eropa," katanya di Jakarta, Kamis (4/11).
Dia pun mengajak warga Jakarta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.
"Makanya cepat-cepat vaksin semuanya, supaya Covid-nya makin terkendali makin turun supaya kita bisa seperti di Eropa. Mudah-mudahan segera kejadian," harapnya.
Dwi mengungkapkan, sampai saat ini masih ada sekitar 1,5 sampai 1,6 juta warga Jakarta yang belum menerima vaksin. Angka ini setara 7,3 persen.
Untuk menuntaskan pekerjaan rumah tersebut, dia mengaku, pihaknya melakukan sejumlah terobosan semisal dengan melakukan vaksinasi pada malam hari.
"Upayanya terus-terusan nggak boleh bosan. Sekarang kita mulai vaksinasi malam hari, ada beberapa kegiatan seperti perayaan Maulid, di tempat penyelenggaraan juga dibarengi dengan kegiatan vaksin supaya yang datang bisa sekaligus vaksin," terangnya.
Di setiap kecamatan juga, kata Dwi, ada jadwal vaksin sore dan malam hari.
"Bagi yang berhalangan di pagi hari mereka tetap bisa vaksin di sore dan malam hari," tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya