Pria Kemayu Citayam Fashion Week Ditindak Dinsos, Komnas HAM: Gubernur Saja Apresiasi
Merdeka.com - Sejumlah pria yang berpenampilan kemayu dalam gelaran Citayam Fashion Week di Dukuh Atas tengah menjadi sorotan. Bahkan, Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Pusat (Jakpus) menyatakan siap menindak sejumlah remaja pria yang berdandan layaknya wanita tersebut.
Menanggapi langkah tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai jika Dinsos Jakarta Pusat terlalu berlebihan. Terlebih jika penindakan berujung pidana.
"Itu menurut kami tidak tepat," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, dikutip Selasa (26/7).
Menurutnya apabila langkah penindakan dilakukan dengan serampangan kedepannya dapat menimbulkan fenomena diskriminatif.
Padahal acara tersebut turut mendapatkan apresiasi kepada Gubernur Anies Baswedan.
"Acara itu bahkan diapresiasi oleh gubernurnya. Karenanya, harus bijak melihat fenomena ini, jangan prasangka. Melakukan tindakan-tindakan yang potensial terjadi diskriminasi," ucap Anam.
Oleh sebab itu, Anam menyarankan kepada Dinsos harus lebih dahulu mengkaji dan melihat jangan sampai secara sepihak melabeli para pria yang berdandan kemayu tersebut memiliki masalah sosial.
"Makanya ketika ekspresi itu sama gubernurnya diapresiasi, jangan setelah itu diperiksa, dikasih status orang yang memiliki masalah sosial," sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam menyebut langkah ini buntut dari adanya sejumlah pria berpenampilan kemayu dalam gelaran Citayam Fashion Week di Dukuh Atas.
Abdul mengatakan, pria-pria tersebut merupakan warga kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
"Mereka akan dimasukin ke panti kedoya nanti mereka di-assessment nanti akan dirujuk ke panti-panti yang memang sesuai dengan jenis PMKS-nya," kata Abdul dikutip pada Senin (25/7).
Namun, untuk penindakan penertiban di kawasan Dukuh Atas, Abdul memastikan kegiatan tersebut atas koordinasi dengan Satpol PP.
Selain itu, Suku Dinas Sosial juga telah menerjunkan anggotanya untuk berjaga di kawasan Dukuh Atas, sebagai bentuk dukungan kepada Satpol PP untuk penertiban kawasan tersebut.
"Sampai dengan saat ini kami juga sudah menurunkan petugas standby baik di terowongan Kendal maupun di SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok)," katanya.
Disorot Wagub
Sebelumnya, pada Sabtu (23/7) Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan agar kegiatan di lokasi tersebut sesuai dengan norma yang berlaku, dan tidak menimbulkan kecenderungan homoseksual.
"Mari kita jaga anak-anak kita jangan sampai nanti justru karena mengikuti fashion show gitu justru nanti yang laki-laki nanti ingin seperti ke perempuan-perempuanan begitu," kata Riza.
"Ya jangan sampai nanti ada LGBT ya pokoknya kita lakukan edukasi yang baik," imbuhnya.
Para pria berpenampilan feminim itu tampil dalam keramaian yang disebut Citayam fashion week pada Sabtu (23/7) malam di Kawasan Dukuh Atas. Ratusan orang dengan gaya kostum masing-masing memadati kawasan yang dulu diasosiasikan sebagai tongkrongan orang elit.
Mereka mengenakan rambut palsu panjang, memakai gaun, berhias wajah, serta memakai aksessoris yang umum dipakai wanita.
Tumpah ruah lautan manusia tidak hanya berdampak pada kerumunan. Dinas Perhubungan DKI Jakarta bahkan melakukan operasi cabut pentil (OCP) terhadap kendaraan yang parkir sepanjang trotoar Jalan Sudirman.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKonflik menjadi salah satu aspek yang tidak dapat lepas dalam kontestasi pemilihan umum.
Baca SelengkapnyaRombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca Selengkapnya