Sandiaga Kritik Buruknya Pelayanan Kesehatan di Jakarta
Merdeka.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengkritik pelayanan kesehatan di Jakarta masih memprihatinkan. Potret buruknya pelayanan kesehatan salah satunya berada di rumah sakit.
Sandiaga menilai, pelayanan-pelayanan buruk itu terlihat dari antrean panjang pasien BPJS hingga kurangnya perawatan intensif bagi bayi, anak kecil dan dewasa.
"Saya sangat prihatin melihat masih banyaknya masyarakat kurang mampu di Jakarta, yang masih belum terpenuhi pelayanan kesehatan yang layak," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/9).
Dia menambahkan, masih kurangnya akses masyarakat terhadap mobil antar jemput bagi pasien gawat darurat atau ambulans dan mobil jenazah untuk orang meninggal.
"Saya percaya melalui pemberian ambulans ini akan dapat membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu. Masyarakat kurang mampu bisa menggunakan fasilitas tersebut jika ingin ke rumah sakit atau membawa jenazah pulang ke rumah," tutup Sandiaga.
Sebelumnya, seorang ibu yang menggendong jenazah bayinya dengan berjalan kaki di kawasan Cilincing, Jakarta Utara viral di media sosial. Belakangan diketahui, ibu tersebut adalah nenek dari cucu yang meninggal dunia setelah dilahirkan itu.
Nenek tersebut bernama Dian Islamiyati (36), dia menggendong jenazah cucunya dan berjalan kaki dari Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada siang bolong.
Sepeda motor yang ia tumpangi untuk pulang ke rumahnya di Kampung Malaka I, RT 07, RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tiba-tiba saja mogok kehabisan bensin.Dia terpaksa berjalan kaki dan motor tersebut didorong oleh keponakannya hingga SPBU.
Seorang polisi, Aiptu Wayan Putu yang sedang mengatur lalu lintas tiba-tiba datang. Dia pun langsung mendekati keponakan Dian yang saat itu sedang mendorong motornya yang kehabisan bensin. Wayan pun menanyakan alasan keponakan Dian mendorong motor.
"Akhirnya karena dengan adanya anak muda yang mendorong sepeda motor, kami sebagai kepolisian merasa curiga. Anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos, di sana ditanya sama anak buah kami," kata Wayan di Polda Metro Jaya, Rabu (18/9).
Wayan pun mengajak Dian dan keponakannya ke pos polisi untuk mengajak istirahat sejenak. Saat itu,Wayan mulai menanyakan tujuan Dian dan alasannya menggendong jenazah cucunya di pinggir jalan.
Setelah mengetahui alasan Dian menggendong jenazah cucunya sambil berjalan kaki. Wayan pun langsung menawarkan bantuan dengan memberikan tumpangan mobil untuk mengantarkan Dian ke rumahnya. Menurutnya, apa yang ia lakukan itu sudah mejadi bagian dari pelayanan masyarakat dari seorang anggota polisi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaFokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca Selengkapnya