Wagub DKI Buka Kemungkinan Jalur Road Bike di GBK
Merdeka.com - Penerapan jalur khusus untuk road bike di Ibu Kota menuai pro dan kontra. Banyak masukan yang muncul terkait kebijakan itu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terbuka dengan masukan dari masyarakat. Salah satunya usulan yang dipertimbangkan adalah pemberlakuan jalur khusus road bike di sejumlah fasilitas umum, seperti Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
"Silakan itu masukan juga boleh (di GBK)," kata Riza saat ditemui wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/6).
Riza menyebut pihaknya juga tengah membahas usulan dari Polda Metro Jaya yang merancang agar jalur khusus road bike dipecah di beberapa titik.
"Masukan dari Polda juga baik. Akan dibuat di beberapa titik agar tidak terkonsentrasi di satu tempat," kata Riza.
"Iya masukan (ditambah) dari Polda Metro Jaya sangat baik dari Dirlantas tidak terpusat di satu titik agar memecah konsentrasi," tambahnya.
Menurut politikus Partai Gerindra itu, pro dan kontra terkait jalur khusus road bike adalah hal biasa di negara demokrasi. Oleh sebab itu, Pemprov DKI sangat terbuka atas masukan-masukan yang ada.
"Silakan semua masyarakat diperkenankan untuk beri masukan, rekomendasi, saran, kritik nanti Pak Gubernur akan memutuskan mana yang terbaik setelah mendengarkan semua pihak. Silakan forum ini untuk saling memberikan masukan," sebutnya.
Sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo beralasan JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang hanya boleh dilintasi road bike, karena perbedaan kecepatan dengan sepeda bukan road bike, sehingga harus dipisahkan.
"Kita pahami bahwa tadi di tengah-tengah animo masyarakat dalam bersepeda ada pemisahan kecepatan. Jadi kecepatan road bike rata-rata kecepatannya adalah 40 km/jam sementara untuk non-road bike itu 20-25 Km/jam," kata Syafrin seperti ditulis pada Senin (7/6).
Selain perbedaan kecepatan, alasan tidak bolehnya pesepeda non-road bike melintas di jalan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dan jalan Sudirman-Thamrin, karena kedua jalur tersebut sudah terintegrasi.
"Oleh karena itu pengguna road bike di JLNT itu bisa langsung diarahkan ke Jalan Sudirman untuk langsung bergabung ke jalur sepeda yang ada di sana pop up bike line yang sudah disiapkan," sebutnya.
"Demikian juga dengan pengguna road bike di Jalan Sudirman-Thamrin begitu mereka berada di Jalan Sudirman-Thamrin langsung bisa diarahkan ke jalan JLNT untuk beraktivitas ke JLNT sepanjang lintasan road bike. Artinya pemisahan secara fisik bisa langsung dilakukan pada saat lintasan road bike ditetapkan," tambahnya.
Sementara itu, Syafrin menyampaikan untuk sepeda bukan road bike sendiri bisa menggunakan jalur lintasan yang sudah disiapkan di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin dengan dibatasi planter box beton dan juga tambahan lajur sepeda sementara atau pop up.
"Yang non-road bike saat ini sudah disiapkan jalur lintasannya di jalan Sudirman-Thamrin yang kita ketahui di sana ada tambahan lajur sepeda sementara atau pop up kemudian itu bisa dioptimalkan oleh rekan-rekan penggiat non road bike," tuturnya.
"Jadi di Jalan Sudirman-Thamrin pun penggiat road bike akan dikeluarkan diarahkan ke jalan layang non-tol, sehingga dari aspek pemisahan kecepatan pengguna sepeda ini langsung bisa kita lakukan pemisahan secara utuh," lanjutnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji mana jalan terbaik untuk bisa memitigasi polusi udara.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaMereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir terjadi setelah hujan mengguyur Jakarta selama semalaman. Kondisi itu diperparah dengan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaGerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMereka diberi efek jera dan membuat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Baca SelengkapnyaRencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca Selengkapnya