Dokter RS Kariadi Semarang Sebut Ada Bahaya Kulit 'Glowing', Begini Penjelasannya

Merdeka.com - Akhir-akhir ini kulit glowing atau kulit berkilau banyak didambakan setiap orang, baik pria maupun wanita. Mereka membeli produk-produk skincare yang banyak dijual di pasaran, untuk menunjang penampilan itu.

Namun menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RSUP Dr Kariadi Semarang, dr Renni Yuniati SpKK, masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya di balik kulit glowing.

“Kalau glowing itu kelihatannya seperti apa dulu. Kalau mengilap karena lapisan kulit terkelupas, berarti hanya bertahan sebentar, paling 3-5 tahun,” kata dr. Renni dikutip dari ANTARA pada Minggu (19/6).

Bisa Terjadi Penuaan Dini

© Shutterstock

Dr. Renni mengatakan setelah 3-5 tahun, kulit akan berubah menjadi kusam karena stres. Hal ini terjadi karena lapisan kulit di bagian dalam akan terkelupas.

Menurutnya, jika kondisi tersebut terjadi secara terus menerus, kulit akan mengalami kerusakan lebih cepat dan terjadilah penuaan dini. Selain itu, bahaya lain yang mengintai akibat kondisi tersebut adalah penyakit lupus atau yang lebih dikenal dengan autoimun.

“Karena pengaruh radiasi terus-menerus menjadi menurun kualitas selnya sehingga jadi autoimun. Sel itu kan pelindung, kalau rusak jadi berkurang perlindungannya. Tubuh kita akhirnya jadi rusak. Yang pertama rusak ya otak,” kata dr Renni.

Harus Tahu Kondisi Diri

©thecorp.org

Terkait dengan penggunaan produk perawatan kulit, dr Renni mengatakan sebelum menjatuhkan pilihan pada produk tertentu, orang tersebut harus tahu mengenai kondisi yang dialaminya.

Ia mengatakan produk perawatan kulit tersebut hanya bersifat memberikan nutrisi bagi kulit untuk membuat kuit menjadi baik dan terjaga.

“Kulitnya sedang sakit atau tidak, kalau dia nggak sakit ya cukup menggunakan skincare yang tidak mengandung obat. Bahan aktifnya yang disetujui oleh BPOM sebagai produk yang bisa dipakai jangka panjang dan tidak berefek samping,” kata dr. Renni dikutip dari ANTARA.