Berakhir Haru, Ini Cerita Demo Pelajar Kebumen yang Sempat Rusuh
Merdeka.com - Demo menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law berlangsung di berbagai tempat di Indonesia. Kota-kota kecil tak luput jadi perhatian, salah satunya Kebumen. Dikutip dari Liputan6.com, aksi anarkis saat demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Kebumen berakhir dramatis.
Di sana, para pelajar yang sebelumnya garang saat aksi demo berubah sikap saat berada di depan orang tua mereka sendiri. Sambil menangis, mereka sungkem kepada orang tua sembari memohon maaf.
Sebelumnya mereka dihipnoterapi secara massal oleh Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Berikut kisah selengkapnya:
Hanya Ikut-ikutan
©YouTube/Jogja TV
Di depan orang tua sendiri, para pelajar Kebumen itu mengungkapkan rasa penyesalan karena telah menyerang polisi dan merusak fasilitas umum. Para pelajar melakukan aksi secara sukarela dan tanpa paksaan. Mereka menangis di depan orang tua mereka dan berjanji tidak akan melakukan hal serupa di kemudian hari.
Selain itu, para pelajar juga mengaku hanya ikut-ikutan dan terpancing untuk melempari polisi dengan batu. Sebagian pelajar juga mengaku mengikuti demonstrasi itu lantaran terpancing poster atau meme yang beredar lewat Grup WhatsApp dan medsos lainnya.
Suasana Haru
©2020 liputan6.com
Mendengar rasa penyesalan dari anak-anak, para orang tua terharu hingga berkaca-kaca. Suasana kantor Rupatama Mapolres Kebumen pecah menjadi haru.
Para orang tua turut larut karena anak-anak mereka telah menyesali perbuatan. Tak lupa sebagai wali dari anak-anak yang ikut demo, para orang tua mengucapkan permintaan maaf kepada polisi.
“Kami mohon maaf pak, atas ulah anak kami. Akan kami awasi lagi supaya tidak terulang,” kata salah satu orang tua dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (13/10).
Tanggapan Kapolres
Sebelum peristiwa haru itu, Polres Kebumen telah menangkap terduga pelaku anarkisme dalam demonstrasi UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR Kebumen. Para demonstran rusuh yang ditangkap rata-rata adalah pelajar setingkat SMA.
Mereka ditangkap karena menyerang polisi dan merusak fasilitas umum. Sejumlah fasilitas umum di Alun-Alun Kebumen dilaporkan rusak dalam aksi itu.
“Kami berharap di kemudian hari tidak terulang lagi. Semoga Kebumen kondusif,” kata Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar mendorong revisi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaKonfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama dengan Partai Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa
Baca SelengkapnyaSejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaGuru besar dan akademi dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk menghadiri acara temu ilmiah membahas api demokrasi yang mulai redup.
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaRegulasi harus memberikan dampak kepada masyarakat setelah ditetapkan.
Baca Selengkapnya