Desainer ISI Buat Konsep Pernikahan Layaknya Pameran Seni, Sukses Curi Perhatian

Advertisement
Merdeka.com - Pernikahan merupakan sebuah momen penting dalam kehidupan setiap manusia. Oleh karena itu biasanya akan ada pesta setelah sepasang mempelai melangsungkan pernikahan. Mereka mengundang sanak saudara, teman terdekat, sampai rekan kerja. Berbagai acara pernikahan pun dikemas dengan cara yang berbeda.
Sebuah acara pernikahan di Surabaya, Jawa Timur, mengusung konsep berbeda dari konsep pernikahan kebanyakan. Berkecimpung di dunia seni rupa sejak masuk kuliah di ISI Yogyakarta, Nizar Mohamad mencoba mengemas acara pernikahan kakaknya, Nadia Makhya, dengan konsep yang berbeda.
Hasilnya, sebuah acara pernikahan yang dikemas seperti pameran seni. Dilansir dari akun Instagram @folkactive, karya-karya seni yang disuguhkan dalam pernikahan itu merangkum kisah masing-masing mempelai hingga memutuskan untuk menikah. Seperti apa keunikan konsep pernikahan dengan mengadopsi acara pameran seni rupa itu? Berikut selengkapnya:
Advertisement
Visualisasikan Sebuah Perjalanan
©Twitter/@nizaarmohamad
Melalui akun Twitter pribadinya, Nizar Mohamad mengungkapkan kalau konsep pameran seni itu memvisualisasikan sebuah perjalanan baik yang telah maupun yang akan diarungi mempelai. Diawali dari visualisasi karya-karya pop-up dari sebuah kelompok seni di Surabaya, kemudian berlanjut pada photoboot karya seniman Jawa Timur, Yoes Wibowo, berlanjut ke pameran karya lukis figur kedua mempelai, berlanjut sampai karya dari kelompok seni Sekawan Project.
Labirin Keluarga
©Twitter/@nizaarmohamad
Setelah visualisasi pameran seni rupa itu, para tamu undangan kemudian akan masuk ke sebuah labirin yang melambangkan pintu rumah kedua mempelai dan keluarga. Di sini tamu akan disuguhi transisi dari satu ruang ke ruang yang lain dengan visualisasi desain interior bertemakan tulang rusuk. Desain interior labirin ini merupakan karya dari Dhimas Wahyu Prakoso.
Advertisement
Ruang Utama
©Twitter/@nizaarmohamad
Setelah melalui labirin keluarga, para tamu akan masuk ke ruang utama. Di ruang utama ini para tamu akan bertemu kedua mempelai. Di sini pula mereka mengucapkan selamat serta berfoto bersama mempelai.
Di ruang utama ini terdapat karya instalasi dari grup kesenian Forum Aliansi berupa visualisasi jabang bayi sebagai harapan dan doa kepada kedua mempelai. Lalu ada pula karya instalasi berupa kapal dengan kaki laki-laki dan perempuan yang dimaknai sebagai perjalanan keduanya hingga berlabuh di kehidupan baru.
Video Mapping
©Twitter/@nizaarmohamad
Selain lukisan dan karya instalasi, dalam acara pernikahan ini juga ditampilkan video mapping berlatar belakang identitas kedua mempelai dan keluarga. Beberapa tampilan visual berisi wayang, ornamen, dan benda adat dari budaya Ambon dan Jawa.
“Di sini semua elemen pertunjukan bermain. Mulai dari tata cahaya, video mapping, dan tata suaranya. Juga pertunjukan yang dibawakan oleh Orkes Keroncong Sinten Remen,” tulis Nizar Mohamad dalam akun Twitter-nya pada Senin (17/1).
Permainan Tata Cahaya
©Twitter/@nizaarmohamad
Nizar mengatakan, dalam peragaan seni acara pernikahan ini, permainan cahaya merupakan satu hal yang penting. Permainan cahaya yang dilakukan harus dapat membangun nuansa dan emosi bagi para tamu di dalam ruangan, salah satunya adalah permainan cahaya saat penayangan video prosesi ijab dan kabul.
“Ketika saya mem-brief lighting director, saya minta untuk bermain cahaya secara halus. Sehingga tidak akan terasa kalau suasananya sudah berbeda,” tulis Nizar dalam akun Twitter-nya.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami