Merdeka.com - Hidup ini memang berat. Tak sedikit manusia yang butuh perjuangan keras hanya untuk sekedar bertahan hidup.
Inilah yang dilakukan seorang penjual tanaman keliling bernama Pak Samidi. Melansir dari akun Instagram @jelajahsolo, pria asli Malang itu setiap harinya harus berjalan kaki memikul dagangannya dengan berkeliling dari tempat kosnya di daerah Pasar Nongko, Kota Solo hingga wilayah Kartosuro.
Karena kelelahan, pada malam hari ia sering tidur di emperan swalayan yang sudah tutup. Namun seiring waktu, emperan yang ditempatinya untuk tidur kini kian ramai sehingga tak ada tempat lagi baginya untuk beristirahat. Berikut cerita lengkapnya:
Tidak Tiap Hari Laku
©Instagram/@jelajahsolo
Dalam berjualan, tidak tiap hari tanamannya laku terjual walaupun ia sudah menempuh belasan kilometer memikul dagangannya itu. Selain itu dalam berdagang, tak dijumpai bahwa ia membawa pakaian pengganti maupun bekal makanan. Apalagi sarung, jaket, atau apapun yang bisa melindungi badannya dari terpaan angin.
Rutinitas Berat
©Instagram/@jelajahsolo
Sehari-hari, biasanya dia sudah berangkat berjualan dengan memikul tanaman sebelum matahari terbit. Pada saat malam telah tiba dan badan telah lelah, dia menunggu pembeli di emperan sebuah minimarket hingga kantuk datang. Saking lelahnya, terkadang ia tidur terlelap di emperan di samping tanamannya.
Sementara itu, keluarganya sendiri tinggal di Malang, Jawa Timur. Dia hanya pulang beberapa bulan sekali untuk bertemu keluarga yang dicintainya itu.
Baca juga:
Merinding Baca Tulisan Ustaz Abdul Somad soal Rangga, Bocah Tewas Lindungi Ibunya
Penuh Haru, Nenek Ini Rela Banting Tulang Demi Sang Anak yang Lumpuh Sejak Lahir
Selalu Siaga 24 Jam, Ini Kisah Sukses Sopir Ambulans yang Berhasil Tempuh S2
Setia Banget, Ini Kisah Istri Rawat Suami Lumpuh Tetap Cari Nafkah Mengayuh Becak
Sebatang Kara, Mbah Siti Nenek 90 Tahun Hidup Mengenaskan di Dalam Toilet
Kisah Haru Terdakwa Pencemaran Nama Baik Istri Kombes Polisi, Pingsan Divonis Bebas
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami