Pria Ini Mengaku Raja, Tipu Presiden Soekarno dan Sultan Jogja dengan Ceritanya
Merdeka.com - Pada awal Mei 1958, Kota Jogja kedatangan seorang tamu agung dari Sumatra Selatan. Dia mengaku bernama Idrus, seorang raja dari suku Kubu Rawas.
Kedatangannya di Jogja itu disambut oleh Sri Sultan HB IX dan jajarannya. Raja Idrus mengaku, sebelum tiba di Jogja dia telah mendatangi berbagai kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan Semarang. Di tempat-tempat tersebut, ia mengaku telah bertemu dengan para pembesar, salah satu di antaranya Presiden Soekarno.
Saat di Jakarta, Raja Idrus bertemu Soekarno dengan membawa surat-surat dari penguasa di Palembang. Tanpa ragu, Presiden Soekarno menerima kedatangan Raja Idrus dengan tangan terbuka. Begitu pula yang dilakukan para pembesar daerah di berbagai kota yang dikunjungi, mereka menyambut kedatangan Raja Idrus dengan rasa penuh hormat.
Hingga akhirnya tibalah Raja Idrus di Kota Jogja. Kepada Sri Sultan HB IX, Raja Idrus bercerita panjang lebar tentang negerinya yang berada di pelosok pedalaman Sumatra. Berikut selengkapnya:
Cerita Raja Idrus
©YouTube/Bagus Priyana Magelang
Di depan Sri Sultan HB IX dan para wartawan yang hadir, Raja Idrus bercerita tentang negeri yang ia pimpin. Ia mengatakan, Kerajaan Suku Kubu di Sumatra Selatan itu letaknya sekitar 60 km dari perbatasan Jambi-Palembang. Daerahnya masih sangat tertutup. Kehidupan masyarakatnya masih sangat terbelakang.
Dikisahkan oleh Raja Idrus, rakyatnya masih banyak yang makan daging mentah, pakaiannya masih mengenakan cawet, dan kebanyakan tinggal di gua-gua.Raja Idrus menambahkan, istananya sendiri berada di dalam gunung. Lampu-lampu untuk menerangi istana itu terbuat dari kepala tikus yang bisa menyala selama-lamanya.
Di dalam istana itu pula, terdapat kerangka jenazah orang-orang yang dibunuh oleh rakyatnya karena mereka telah berani masuk ke wilayah Suku Kubu tanpa izin, termasuk orang-orang Belanda dan Jepang saat masih menjajah Indonesia.
Maksud Kedatangan Raja Idrus
©YouTube/Bagus Priyana Magelang
Melansir dari kanal YouTube Bagus Priyana Magelang, dalam pertemuannya dengan para wartawan di Jogja saat itu, Raja Idrus menerangkan kalau dia bersama permaisurinya datang ke Pulau Jawa dengan maksud ingin melihat daerah-daerah yang lebih maju.
Selain itu, dia juga ingin memperkenalkan diri dan menjalin persahabatan dengan orang-orang di luar sukunya. Sebab kata Raja Idrus, ”kita sudah lebih dari 800 tahun bercerai.”
Di depan para wartawan, Raja Idrus mengaku menyesal karena rakyatnya telah melakukan kekejaman terhadap orang-orang yang datang ke Kubu. Raja Idrus menegaskan bahwa dia telah tobat dan berusaha menjalin persahabatan dengan suku-suku lain.
Penipu Besar
©YouTube/Bagus Priyana Magelang
Singkat cerita, Raja Idrus meninggalkan Jogja dan pergi ke Madiun lalu Surabaya. Namun sesampainya di Surabaya, terbongkarlah sosok sebenarnya dari Raja Idrus yang tak lain hanyalah penipu besar.
Fakta itu terungkap pertama kali oleh penguasa militer di Madiun yang telah mendapatkan bukti bahwa Raja Idrus bukanlah raja, sementara sosok “permaisuri”nya itu bukanlah permaisurinya, bahkan bukan pula istrinya. Perempuan itu adalah Markonah, seorang warga Tegal, Jawa Tengah.
Melansir dari kanal YouTube Bagus Priyana Magelang, Idrus pertama kali bertemu Markonah saat ia singgah di Tegal. Pada suatu malam, mereka berdua berjumpa di bioskop.
Sepulang dari bioskop Idrus mengajaknya ke hotel. Setelah itu ia mengajak Markonah ke berbagai kota seperti Semarang, Jogja, Solo, Madiun, dan Surabaya.
Dijebloskan ke Penjara
©YouTube/Bagus Priyana Magelang
Karena kebohongannya terungkap, Idrus dijebloskan ke penjara oleh C.P.M Surabaya. Sepanjang perjalanannya dari Jakarta hingga Surabaya, Idrus telah berhasil menipu banyak pejabat besar seperti Presiden Soekarno, Kepala Daerah Kota Besar Jakarta Sudiro, pejabat dan tentara sipil di Bogor, Bandung, Cirebon, dan Tegal, para pejabat di jajaran pemerintahan Kota Semarang, Sri Sultan HB IX dari Jogja, belum lagi para wartawan-wartawan yang sempat melakukan jumpa pers dengannya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun adik Tien Soeharto, Siti Hardjanti Wismoyo di Gedung Pewayangan, Jakarta Timur, Kamis
Baca SelengkapnyaMereka menerima penghargaan bersamaan dengan menantu dan putra Presiden RI
Baca SelengkapnyaRaja Abdullah mengatakan dirinya sudah lama kenal dengan Prabowo. Dia pun mengetahui bahwa Indonesia membutuhkan sosok Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Soeharto menyambut hangat kedatangan Sri Paus Paulus VI saat berkunjung ke tanah air tahun 1970. Momen lawas tersebut sekaligus membawa pesan penting.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPara warga pun meneriakkan nama calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPotret Didit saat masih remaja dengan rambut tebal dan belah tengah banjir pujian.
Baca Selengkapnya