Teluk Bima di NTB Berubah Warna Jadi Cokelat, Begini Potretnya yang Viral

Advertisement
Merdeka.com - Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat menjadi perbincangan karena airnya berubah warna menjadi cokelat. Fenomena ini sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.
Perubahan warna itu dikarenakan adanya limbah yang mencemari air. Limbah yang berwarna cokelat itu bertekstur seperti jelly.
Ada indikasi bahwa Teluk Bima tercemar karena adanya dedak yang terjatuh di kawasan pantai tersebut. Ada kemungkinan juga limbah tersebut berasal dari bocoran pipa.
Advertisement
Banyak Ikan Mati
Miftahul Yani/Liputan6.com
Seperti informasi yang dilansir dari akun Instagram @mbojoindsine, teluk itu sudah mulai berubah warna sejak Selasa (26/4). Kondisi pun semakin parah karena sudah banyak jenis ikan yang terlihat mati.
Advertisement
Asal Limbah

Seseorang pemerhati lingkungan yang tak mau disebutkan identitasnya menyaksikan langsung kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa limbah itu muncul dari dasar laut.
"Ada juga yang menyebut bahwa munculnya limbah itu berasal dari dasar laut. Tebalnya limbahnya sekitar lima centimeter dan bentuknya seperti jelly," ujarnya.
Pernah Terjadi

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa peristiwa itu bukanlah yang pertama terjadi. Tetapi pencemaran limbah yang bertekstur seperti jelly seperti sekarang ini adalah kondisi yang paling parah.
"Dampaknya ikan-ikan pada mati," tambahnya.
Advertisement
Lendir Laut

Abdul Haris Dinata selaku pegawai dinas Lingkungan Hidup Kota Bima menjelaskan bahwa fenomena itu adalah keluarnya sedimentasi yang bergerak keluar karena arus dan gelombang. Sedangkan menurut Professor Huseyin Erdugan dari Departemen Biologi, Universitas Onsekiz Mart mengatakan bahwa lendir laut atau sea snit adalah massa mikroorganisme yang disempurnakan oleh komponen limbah yang tak diolah sebelum dibuang ke laut, ikutip dari kanal Regional Liputan6.com.
Lendir laut adalah eksopolisakarida, sedangkan polusi memang bisa memperburuk masalah lendir laut itu karena disebabkan oleh mikroorganismenya sendiri. Lendir memiliki banyak elemen, termasuk berbagai mikroorganisme seperti virus dan prokariota, serta senyawa eksopolimer dengan sifat koloid.
Lendir laut adalah lumpur yang berbentuk jelly berwarna cokelat, tidak berbahaya, tetapi dapat menarik virus dan bakteri. Lendir laut terbentuk secara alami ketika alga atau ganggang di laut dipenuhi nutrisi akibat iklim hangat dan pencemaran air. (mdk/dem)
Baca juga:
Laut Teluk Bima Berubah Jadi 'Padang Pasir', Ini Potretnya Semua karena Limbah
Walhi: Limbah Medis Sumbang 16% Jumlah Sampah Plastik di Sungai Jakarta
PLN: Limbah Batu Bara Pembuangan PLTU yang Dulu Berbahaya Kini Bisa Diperdagangkan
Berkonsep Daur Ulang, Toilet di Bandung Ini Bisa Kurangi Pencemaran Sungai Citarum
Khawatir dengan Asap Limbah, Pria di Bantul Ini Sulap Sekam Padi Jadi Pengawet Alami
Limbah Busa Cemari Kali Ancol
Advertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami