Merdeka.com - Masa jabatan Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya tak lama lagi berakhir. Diketahui, ini kali kedua Risma menjadi orang nomor satu di Kota Pahlawan. Selama 10 tahun kepemimpinannya, wajah Kota Surabaya banyak mendapat sorotan positif.
Dikutip dari liputan6.com (25/10/2020), menjelang berakhirnya masa jabatan wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, banyak warga Kota Pahlawan yang ingin mengetahui pengalaman serta suka duka Risma membangun kota.
©2019 Merdeka.com/Erwin Yohanes
Paguyuban warga perumahan yang terletak di Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur menggelar pertemuan virtual dengan Wali Kota Risma pada Sabtu, (24/10/2020). Warga menanyakan sejumlah hal terkait pengalaman Risma memimpin Kota Pahlawan.
Dalam kesempatan itu, Risma yang berada di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam menceritakan berbagai masalah yang dihadapi saat awal menjabat. Mulai dari persoalan banjir, hingga masalah sosial yang terjadi pada waktu itu.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu antusias mengingat-ingat kembali semua momen yang dilaluinya bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Di tahun pertama menjabat, Risma berjanji akan membuat Surabaya dikenal dunia melalui beragam perubahan kemajuan.
"Saya harus bisa membawa kota ini ada di peta dunia. Artinya warga dunia bisa mengerti dan tahu bahwa ada kota yang namanya Surabaya. Alhamdulillah terwujud,” ujar Risma, dikutip dari laman resmi surabaya.go.id.
©2020 Merdeka.com
Kesulitan yang yang dihadapi Risma selama membangun Kota Surabaya hampir 10 tahun ini dinilainya sangat beragam.
Salah satu yang paling berkesan bagi Wali Kota Risma ialah menutup lokalisasi Dolly. Bagi dia, penutupan lokalisasi itu merupakan langkah yang berat dan berisiko. Meski demikian, seiring dengan keberanian dan dukungan dari berbagai pihak, ia berhasil melewati prahara tersebut.
"Berikutnya, saat peristiwa bom dua tahun lalu. Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan berat untuk kami. Saya bersyukur bisa melewati semua itu," ungkapnya.
©2013 Merdeka.com/moch andriansyah
Risma juga menceritakan sepenggal kisah membahagiakan selama bertugas, salah satunya ialah angka kemiskinan di Kota Pahlawan yang menunjukkan penurunan signifikan. Selain itu banyak apresiasi dan penghargaan yang diterima, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Lalu suhu udara turun, warga lebih ramah. Itu yang membuat orang asing atau wisatawan berkunjung ke kota ini. Dan masih banyak lagi tentunya. Kami sangat bersyukur Surabaya sudah semakin baik dari hari ke hari," ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu.
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Setelah mendengar cerita Risma, seluruh warga yang tergabung melalui pertemuan virtual itu kagum. Risma dan jajarannya di Pemkot Surabaya pun mendapat banyak tanggapan dari warga atas keberhasilannya membangun Kota Pahlawan.
Mariani warga asal RT. 04 RW. 06 Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakar Santri mengaku sangat bersyukur Surabaya dipimpin oleh sosok yang adil dan bijaksana. Bahkan, ia berkali-kali mendoakan agar Wali Kota Risma senantiasa sehat dan berbahagia.
"Saya pernah bertemu dengan ibu di Pasar Keputran. Saya senang karena sebagai warga Surabaya diperhatikan oleh ibu. Sehat terus bu. Doa kami menyertai,” ujarnya.
Baca Selanjutnya: Tahun Pertama Memimpin...
(mdk/rka)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami