Tak Bisa Langsung Naik Pelaminan, Pengantin Mojokerto Wajib Patuhi Berbagai Syarat

Advertisement
Merdeka.com - Upacara adat pengantin di Jawa Timur sangat beragam. Di Mojokerto misalnya, ada upacara temu adat pengantin yang dilaksanakan secara turun-temurun.
Sebelum pelaksanaan upacara temu pengantin di mana kedua mempelai duduk bersama di pelaminan, ada berbagai persyaratan yang harus dipatuhi oleh kedua mempelai dan seluruh pelaksana upacara tradisi tersebut.
Jika persyaratan tersebut belum dilakukan, maka pelaksanaan upacara adat temu pengantin di Mojokerto pun belum bisa dilaksanakan.
Advertisement
Wajib Patuhi Syarat Ini
©2021 Merdeka.com/Facebook DI BALIK TRADISI
Sebelum kedua mempelai dipertemukan, pengantin laki-laki terlebih dahulu diarak keliling desa. Arak-arakan itu dilengkapi dengan dua buah kembar mayang, dua pucuk tombak, pelarang, jodhang, loro pangkon, dan pengiring secukupnya.
Loro pangkon sendiri merupakan akronim dari lara sadurunge kelakon. Loro pangkon diperagakan oleh dua orang yang membawa jago-jagoan yang dihias sedemikian rupa. Jago-jagoan itu juga dilengkapi dengan sebuah bokor berisi beras kuning.
Dikutip dari Ensiklopedia Seni Budaya Jawa Timur karya Soetrisno R (Surabaya Intelektual Club, 2008: hlm. 263), peragaan loro pangkon diawali dengan gending Jula-Juli Surabayan. Salah seorang di antaranya menggendong jago-jagoan dan menari Remo. Kemudian, satu orang lain datang menyambutnya.
Kedua peraga loro pangkon itu melakukan percakapan yang menyatakan serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami