Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Mantovani: Film Horor itu Fantasi, Bukan Mistis

Rizal Mantovani: Film Horor itu Fantasi, Bukan Mistis Rizal Mantovani. ©2022 Merdeka.com/Michelle Kurniawan

Merdeka.com - Film Jelangkung (2001) menjadi debut Rizal Mantovani menyutradarai film horor dan meraih sukses besar. Karya-karyanya selalu ditunggu pecinta film horor Indonesia.

Apapun genre filmnya, Rizal akan menggarapnya jika ceritanya menarik. Naskah film yang menarik, akan menjadikan sebuah film bagus atau tidak.

"Kalau ceritanya enggak jalan, sebagus-bagusnya make up pemain atau efek komputer, itu pasti akan lewat kalau ceritanya lemah," tukasnya.

Bagi Rizal, film horor Indonesia sangat mengikuti mitos kebudayaan yang ada di masyarakat. Rizal juga menyebut film horor merupakan fantasi bukan menjual hal-hal mistis.

"Saya enggak melihat film horor itu sesuatu yang mistis. Horor itu fantasi," tukasnya.

Berikut wawancara lengkap dengan Rizal Mantovani dengan wartawan merdeka.com, Ronald dan Michelle Kurniawan usai peluncuran film Mumun (2022) di Epicentrum, Jakarta Selatan, 25 Agustus lalu.

Apa yang membuat Anda mau menyutradarai sebuah film?

Kalau bagi saya sih yang penting, paling pertama adalah cerita. Karena ceritalah yang akan membimbing film itu sebenarnya. Apa yang terjadi sama karakter itu, apa kita bisa melihat diri kita dalam karakter itu. Kebaikan keburukannya dan refleksi diri kita dalam karakter itu. Yang dibalut dalam hiburan ya. Jadi cerita itu faktor yang saya selalu cari.

Apa tantangan membuat film horor?

Nomor dua dari cerita, saya kira orang dateng nonton horor itu untuk mencari takut, dari takut itu dapat suatu sensasi. Itu untuk saya lumayan sulit karena ngukurnya susah, orang takut itu seperti apa. Akhirnya bener yang tadi dibilang CGI (computer graphic images) dan efek itu penting.

Cuma balik lagi ke cerita, kalau ceritanya enggak jalan, sebagus-bagusnya make up atau efek komputer, itu pasti akan lewat kalau ceritanya lemah. Satu paket banget. Kalau udah yakin ceritanya bagus, baru make up efek pemain. Pemain penting karena dia yang membawa cerita dan karakter.

Kasarnya dalam film horor itu kalau kita enggak peduli sama karakter, misalnya pada saat dia ketemu setan, kita akan hampa. Jadi kita biarin aja dia ketemu hantu, tapi kalau kita peduli kita pasti "eh jangan dong ke kamar itu". Kita jadi ada perasaan dengan karakter itu.

Sebagai sutradara, bagaimana Anda melihat fenomena film horor tahun ini dan tahun depan?

Kalau misalnya menampilkan film-film horor di bioskop masuk ranah produser. Kalau dari saya tetap akan lihat cerita. Ada juga horor yang ditawarkan tapi ceritanya kurang masuk dengan saya, jadi susah.

Jadi dalam pembuatan film Mumun ini, Anda tidak ikut-ikutan karena tren film horor sedang ramai?

Kalau saya balik lagi ke cerita. Bisa dibilang saya cukup sering bikin film horor. Jadi sebenarnya saya tahun lalu dengan tahun ini sama saja, karena tahun lalu saya juga bikin horor. Jadi untuk saya bukan karena tahun ini (sedang tren), tapi karena kerjaan saya menyutradarai film horor.

Film Mumun kan dibuat berdasarkan sinetron fenomenal 20 tahun lalu. Waktu Anda ditawari menjadi sutradara, bagaimana reaksi saat itu?

Saya enggak disodorkan, tapi Pak Dheeraj (KK Dheeraj, produser) yang memilih saya. Pak Dheeraj yang meyakinkan saya kalau cerita Mumun ini bagus. Dulu saya pernah bikin adaptasi buku ke film, tapi kalau adaptasi sinetron ke film belum pernah, agak tricky. Akhirnya Pak Dheeraj bilang mau bikin ceritanya dulu. 1,5 bulan kemudian dia datang dengan cerita dan saya baca keren banget.

Film Mumun ini menceritakan mengenai dua saudara kembar yang tragis. Orang tuanya enggak melihat mereka sebagai individu. Si Mimin Enggak dilihat, yang dilihat mumun. Karena Mumun pakaiannya sopan dsb. Jadi si Mimin dituntut jadi seperti kakaknya, dan dia jadi stres sampai terlibat pinjaman online hanya untuk menyenangkan ayahnya.

Menurut saya ceritanya mengharukan. Dan saya mikir bagaimana keharuan ini menjadi horor. Karena sinetronnya juga sangat melegenda ya. Saya ingat pembicaraan saya dengan Pak Mandra dan Pak Dheeraj bahwa kita harus mereservasi (mempertahankan) apa yang sudah menjadi ciri khas sinetron Mumun. Misalnya mata hijau menyala, bisa terbang bukan sekadar lompat.

Menurut saya waktu itu, mata hijau agak aneh. Akhirnya kita harus jujur sama sumber materi, true to the source material. Sumber materinya mata hijau, ya udah kita hijau. Sumber materinya pocong terbang, ya terbang. Cuma gayanya beda sekarang, hijaunya enggak kayak dulu, harus dibikin lebih menarik. Jadi ya itu harus jujur sumber materi untuk membuat Mumun itu berkesan.

Misalnya lagi adegan dia di kamar mandi, itu saya buat lagi dengan versi modern. Jadi seperti tadi, mengikuti dengan hormat apa yang dulu sudah terjadi.

Untuk menyesuaikan durasi dari sinetron ke film seperti apa?

Ini sebenarnya film hampir 3 jam aslinya, tapi karena enggak mungkin jadi kita potong-potong sampai 2 jam kurang. Contoh yang kita kurangin itu teror Mumun di lingkungan warga. Bagaimanapun masalah durasi sesuatu yang sering dialami produser dan sutradara.

Apa perbedaan mendasar film horor Indonesia dengan luar negeri?

Pasti beda, karena horor adalah refleksi daripada akar-akar cerita mitos yang ada dalam sebuah masyarakat. Kalau misalnya mitos di Rusia, mungkin seorang pengisap darah di istana (drakula). Mitos di Amerika soal alien. Kalau kita mitosnya pocong. Jadi pasti beda karena semua kebudayaan negara punya mitos.

Itulah yang kita naikkan. Kenapa kita enggak ada film alien, karena bukan mitos kita. Jadi beda karena itu tadi, film horor sangat mengikuti mitos kebudayaan negara tersebut.

Apa yang ingin disampaikan ke penonton dari film Mumun ini?

Nostalgia. Penonton bisa nostalgia dengan sinetron Mumun yang pernah ada tapi digarap dengan layar lebar. Berarti ceritanya solid dalam 2 jam selesai. Secara pendekatan baik itu efek, sound, CGI, itu semuanya dibalut dalam layar lebar. Beda dengan di rumah suaranya. Itu yang saya coba tawarkan ke masyarakat luas bahwa nostalgianya dapat tapi dalam suasana layar lebar.

Diangkat dari sinetron 20 tahun lalu, penyesuaian atau hal baru apa yang ditawarkan dalam film Mumun (2022)?

Kalau dari saya, saya pengennya bagaimana pun ini kita udah 20 tahun, harus versi modernnya. Cerita tetep inti dari yang dulu, tetapi saya coba membawa ini dari 20 tahun lalu ke era sekarang. Dan itu bukan berarti CGI atau efeknya mata hijaunya seperti apa, tapi ceritanya pun dalam kemasan sekarang.

Arti kata, pendekatan saya untuk adaptasi sinetron jadi karya film, scope-nya harus besar. Walaupun ceritanya ini biasa, ada rumah tangga terjadi tragedi. Tapi gimana saya buat scope-nya besar untuk layar lebar. Jadi ini memang bukan untuk nonton di tv, tapi di layar lebar.

Contoh spesifik cerita baru di sini?

Pinjol, itu sesuatu yang baru, itu enggak ada di zaman dulu. Kami berpikir bahwa harus ada sesuatu yang masyarakat sekarang rasain. Kita tahu pinjol itu ilegal bahkan presiden melarang. Jadi ini sesuatu yang zaman sekarang banget.

Menurut Anda, apa yang mendasari masyarakat Indonesia suka film horor?

Saya tidak bisa mewakili masyarakat atau apa yang masyarakat mau. Dari sisi saya, saya hanya coba kalau setiap dapet script apapun genre filmnya, saya akan terjemahkan sebaik mungkin ke layar lebar. Jadi tidak ada proses di belakang saya itu oh masyarakat suka ini. Dari saya hanya tanggung jawab membuat script menjadi sebuah film. Kalau ternyata diterima masyarakat luas, saya bersyukur.

Horor udah terkenal dari zaman dulu Suzzanna sampai sekarang, sebagai sutradara melihat apa masyarakat masih suka hal-hal mistis?

Saya enggak melihat horor itu mistis, horor itu fantasi. Orang ke bioskop bukan nonton film horor pas pulang takut ada pocong atau enggak. Sama seperti di Amerika, orang nonton film alien bukan berarti percaya alien. Itu fantasi, fantasinya kita horor. Kalau mereka punya Drakula, Frankeisten, mumi, kita punya pocong, kuntilanak, genderuwo.

Saya percaya masyarakat kita tidak percaya itu. Itu hanyalah sesuatu yang dibawa ke bioskop untuk seru-seruan, jatuhnya fantasi. Kalau saya enggak melihat sebagai mistik. Akhirnya pendekatan saya horor itu setan masuknya ke arah fantasi.

 

Reporter Magang: Michelle Kurniawan

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya
Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya

Mengungkap 7 Fakta Menarik Asri Welas: Keturunan Pangeran Diponegoro Hingga Kejadian Mistis di Film Horor

Baca Selengkapnya
Angkat Mitos Terkenal, Film Pasar Setan Suguhkan Kisah 4 Vlogger Horor Jelajahi Hutan & Bertemu Setan
Angkat Mitos Terkenal, Film Pasar Setan Suguhkan Kisah 4 Vlogger Horor Jelajahi Hutan & Bertemu Setan

'Pasar Setan', film ini terinspirasi dari kisah nyata yanng mengangkat mitos terkenal yang sama dengan tajuknya.

Baca Selengkapnya
Horor, Acara Ulang Tahun Mayjen Kunto Arief di Rumahnya Dikerubuti ‘Setan’
Horor, Acara Ulang Tahun Mayjen Kunto Arief di Rumahnya Dikerubuti ‘Setan’

Perayaan ulang tahun yang diselenggarakan di rumah Mayjen Kunto Arief dipenuhi dengan kehadiran para 'setan'. Bagaimana momen 'horor'-nya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa sih Lalat Selalu Muntah atau BAB Setiap Kali Hinggap?
Mengapa sih Lalat Selalu Muntah atau BAB Setiap Kali Hinggap?

Mengungkap mitos dan fakta seputar lalat, serangga umum yang sering mengganggu rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Macet Horor di Pelabuhan Merak, YLKI: Selalu Terulang Saat Puncak Mudik Lebaran
Macet Horor di Pelabuhan Merak, YLKI: Selalu Terulang Saat Puncak Mudik Lebaran

Tulus bilang, kejadian macet horor di Pelabuhan Merak selalu berulang di setiap musim mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya
Macet Horor Bali: Segini Total Wisatawan yang Padati Bali saat Libur Natal dan Tahun Baru
Macet Horor Bali: Segini Total Wisatawan yang Padati Bali saat Libur Natal dan Tahun Baru

Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya
ASDP Bongkar Biang Kerok Macet Horor di Pelabuhan Merak Saat Mudik Lebaran
ASDP Bongkar Biang Kerok Macet Horor di Pelabuhan Merak Saat Mudik Lebaran

Dirut ASDP membeberkan fakta terkait kemacetan horor yang terjadi saat arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Merak, Banten.

Baca Selengkapnya
Laris Manis, Epy Kusnandar Pemeran Preman Pensiun dan Istri Jualan Takjil di Bazar Ramadan
Laris Manis, Epy Kusnandar Pemeran Preman Pensiun dan Istri Jualan Takjil di Bazar Ramadan

Sudah jarang muncul di layar kaca, Epy Kusnandar kini memilih untuk jualan takjil.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Afrian Arisandy Aktor Film Horor yang Ramai Dibicarakan, Ternyata Guru Agama di SMK Sidoarjo
Sisi Lain Afrian Arisandy Aktor Film Horor yang Ramai Dibicarakan, Ternyata Guru Agama di SMK Sidoarjo

Ternyata ini bukan kali pertama ia main film layar lebar

Baca Selengkapnya