Gaikindo Justru Khawatir 'Wacana Berlebihan' Pajak 0 Persen Mobil Baru, Ada Apa?
Merdeka.com - Industri otomotif nasional khawatir dengan pemberitaan berlebihan soal usulan pajak mobil baru 0 persen oleh Kementerian Perindustrian RI pada Kementerian Keuangan. Kekhawatiran ini disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"Terlalu banyak dibahas atau diwacanakan usulan pajak mobil baru 0 persen. Sebenarnya usulan ini tidak diinginkan karena negara juga butuh pendanaan yang antara lain dari pajak. Usulan ini hanya stimulus, momentum perbaikan industri otomotif nasional," ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gaikindo pada Merdeka.com, Jumat (25/9).
Kukuh menjelaskan, penjualan mobil pada periode Juni-Agustus ada perbaikan dengan penjualan sekitar 37 ribu unit di Agustus. Namun, kami khawatir penjualan di September menurun lagi, karena konsumen menahan membeli mobil, mereka menunggu usulan pajak mobil baru 0 persen diberlakukan.
Saat ini usulan tersebut masih dibahas oleh Kementerian Keuangan.
Produk otomotif dikenai biaya pajak oleh pemerintah, seperti pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen; pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) --yang tergantung tipe dan model mobil; bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) 12,5 persen; dan pajak kendaraan bermotor (PKB) 2,5 persen. Harga jual termasuk pajak-pajak tersebut disebut harga on the road (OTR) yang dibayarkan konsumen saat membeli mobil baru.
Bila biaya pajak-pajak itu ada yang 0 persen atau diturunkan, maka konsumen akan membayar lebih murah saat membeli mobil baru.
"Menurut kami, masyarakat masih punya uang di masa pembatasan sosial berskala besar. Nah, masa pembatasan besar ini, mereka yang punya uang akan membeli mobil, menghindari kendaraan umum. Ini ibarat lokomotif yang akan menggerakkan sektor usaha lainya," ujarnya.
Menggerakkan Ekonomi Nasional dari Industri Otomotif
©2016 Merdeka.com
Sekjen Gaikindo ini memberikan gambaran besar dari usulan pajak mobil baru itu. Usulan ini bukan soal perdagangan saja; jual-beli mobil. Namun, industri padat karya yang memiliki industri pendukung banyak.
Data Gaikindo menyebutkan jumlah pekerja industri otomotif di Indonesia mencapai 1,5 juta orang bila mengacu pada waktu normal.
Namun, akibat pandemi Covid-19, industri otomotif nasional memiliki utilisasi sangat rendah. Penjualan mobil yang mencapai 80 ribu unit per bulan saat normal, kini kurang dari 30 ribu unit kala pandemi.
Data Gaikindo menyebutkan, penjualan mobil di Indonesia anjlok hingga 90 persen di April lalu menjadi 7.868 unit dari bulan sebelumnya. Di bulan berikutnya, Mei, juga turun 55 persen menjadi 3.551 unit.
Penjualan mobil baru tampak bangkit pada Juni dengan volume 12.623 unit hingga Agustus 37.277 unit.
Kondisi ini memberatkan perusahaan tentu saja. Maka itu, Gaikindo mengusulkan pajak mobil baru 0 persen sebagai stimulus jangka pendek saja, misalnya hingga Desember tahun ini. Tujuannya supaya penjualan mobil bisa normal kembali, minimal mendekati normal seperti 70 ribu unit per bulan.
"Kalau ini bisa berjalan, ibarat lokomotif, industri otomotif nasional akan menarik gerbong usaha lainnya jalan, seperti industri komponen tier 1,2, dan 3, industri aftermarket juga jalan. Ekonomi nasional juga bergulir karena 1,5 juta orang bekerja yang memiliki efek bola salju yang sangat besar. Pemahaman ini lah yang mesti diketahui bersama," ungkap Kukuh.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnya10 mobil bekas di bawah Rp50 juta yang bisa dijadikan alternatif pilihan Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMobil bekas dengan harga Rp150 juta memang menarik untuk diboyong, apalagi bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Yuk simak!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada 5 mobil bekas dengan harga di bawah Rp100 juta yang dapat dijadikan pilihan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaViral video Pajero baru 2 bulan diserempet truk ugal-ugalan di jalan. Sikap pengemudi emak-emak jadi sorotan
Baca Selengkapnya