Abraham masih terus pantau kesaksian Boediono
Merdeka.com - Ketua KPK Abraham Samad mengaku masih terus memantau kesaksian Wakil Presiden Boediono dalam persidangan kasus dugaan korupsi Bank Century di Pengadilan Tipikot Jakarta. Abraham memantau bersama para pimpinan KPK, satgas penyidik dan pegawai lainnya.
"Iya (masih pantau)," ujarnya kepada merdeka.com, Jumat (9/9). Kesaksian Boediono untuk terdakwa Budi Mulya akan dilanjutkan pada pukul 14.00 Wib nanti, setelah sebelumnya diskors untuk salat Jumat.
Meski terus memantau, Abraham enggan berkomentar dulu atas kesaksian Boediono di persidangan. Begitu pun dengan para Jaksa KPK dan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
"Kita ikuti saja dulu persidangannya karena persidangannya belum selesai nanti kalau persidangannya sudah selesai, baru bisa disimpulkan keterangan Boediono," ujarnya.
Sebelumnya, Abraham berharap Boediono jujur dalam kesaksiannya di persidangan. Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia tentunya sangat tahu proses pengucuran dana tersebut.
"Kami imbau supaya berikan keterangan yang sejujur-jujurnya tanpa ada yang ditutupi agar kasus century terbuka luas, dan tidak tinggalkan pertanyaan-pertanyaan," ujarnya.
Abraham mendorong Jaksa KPK untuk menggali keterangan sedalam-dalamnya untuk dapat membongkar aktor intelektual dibalik kasus skandal perbankan terbesar yang merugikan negara Rp 6,7 triliun itu.
"Inti dari proses persidangan, kita gali, sebenarnya kita melihat lebih jauh, siapa aktor intelektual dari kasus Century. Semua saksi-saksi kita gali agar kita ingin ketahui siapa aktor intelektual dari kasus century. Ini adalah salah satu bentuk keseriusan KPK dalam membongkar kasus Century. KPK tidak main-main. Harus bongkar kasus Century. Tidak boleh ada yang tersisa. Karena kalau tersisa, dia akan jadi sejarah bagi generasi selanjutnya," papar Abraham.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca SelengkapnyaKata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaKampanye Akbar di GBK Sebabkan Kemacetan, Prabowo Minta Maaf
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAlasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaAri menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaHanya saja Ali enggan untuk membeberkan sejumlah aset yang telah disita tersebut.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca Selengkapnya