Asal usul peci atau kopiah dari orang Turki
Merdeka.com - Kalangan masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan Kopiah atau Peci. Barang tersebut sering digunakan para pria untuk menutupi kepalanya. Kopiah sebagai simbol memuliakan kepala bagi orang yang memakainya.
Sejarahwan Betawi, Yahya Andi Saputra menuturkan bahwa peci atau kopiah adalah simbol-simbol kemuliaan. Hal itu lantaran di kalangan masyarakat tidak diperbolehkan memegang kepala orang secara sembarangan.
"Kalau di tradisi budaya Betawi kan tidak boleh sembarangan memegang kepala orang, karena itu peci digunakan untuk memuliakan kepala. Perjalanannya pun juga cukup panjang, kopiah itu dulu karena terpengaruh orang Turki," tutur Yahya kepada merdeka.com.
Dia menceritakan asal usul kopiah pertama kali. Pada zaman sebelum penjajahan dahulu, orang-orang Timur Tengah datang ke Indonesia dan mengenalkan topi Fez kepada penduduk lokal. Lalu para penduduk sekitar untuk membedakan dengan warga Turki, mereka memendekkan topi tersebut agar terlihat perbedaannya.
"Kalau topi orang Turki kan tinggi-tinggi tuh, nah masyarakat lokal pun memendekkan bentuknya agar terlihat berbeda," katanya.
Dia melanjutkan, bahwa para leluhur pada zaman dahulu senantiasa menutup kepalanya dengan menggunakan kopiah agar dilindungi dari segala unsur-unsur.
"Kalau orang-orang alim leluhur kita dulu, senantiasa menutup kepalanya karena kepala itu harus dilindungi dari segala unsur-unsur. Kopiah juga memiliki fungsi kemuliaan karena melindungi kepala, seperti mahkota bagi seorang putri," lanjutnya.
Selain itu, kata dia, terkenal juga pada zaman presiden pertama Indonesia Soekarno, saat membacakan teks proklamasi menggunakan kopiah. Oleh karena itu, hingga saat ini kopiah menjadi identitas nusantara dan simbol memuliakan kepala.
"Untuk membangkitkan rasa nasionalisme, pada zaman pak Soekarno menggunakan kopiah sebagai identitas bangsa. Pada zaman penjajahan dulu, kebanyakan orang Eropa memakai topi bulat, untuk membedakan dengan orang Eropa bung Karno memakai Kopiah. Dan itu diikuti oleh pergerakan nasional lainnya seperti Cokro Aminoto. Sebagai simbol untuk memuliakan kepala, karena orang-orang mulia akan memakai mahkota untuk menutup kepala mereka," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.
Baca SelengkapnyaPotensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.
Baca SelengkapnyaTak perlu bingung lagi untuk menggambar orang saat mengerjakan psikotes usai membaca artikel ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara ini tidak hanya lebih praktis, tetapi juga dapat membuat kelapa parut tetap segar selama satu bulan penuh. Ayo teliti penjelasannya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaKesehatan seekor kucing bisa diidentifikasi dari konsistensi dan tampilan kotorannya, lho!
Baca SelengkapnyaOrang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa minuman yang sebaiknya tidak diminum ketika perut kosong karena berisiko terkena beberapa penyakit, seperti meningkatnya asam lambung.
Baca SelengkapnyaKebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Baca Selengkapnya