Beragam Kegembiraan Warga Saat Kepala Daerahnya Ditangkap KPK

Merdeka.com - Bukannya sedih, warga di beberapa daerah justru bahagia saat kepala daerahnya ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka meluapkan kegembiraan dengan berbagai cara.
Seperti terjadi di Cianjur. Warga menggratiskan angkutan kota (angkot) di Cianjur, Jawa Barat. Cara ini sebagai ungkapan rasa syukur karena Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK atas dugaan kasus korupsi dana pendidikan 140 sekolah.
Ternyata kejadian seperti ini juga pernah terjadi di wilayah lain. Beginilah cara warga saat bersyukur kepala daerahnya ditangkap KPK:
PNS di Tegal Cukur Rambut

Penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha oleh KPK pada 29 Agustus 2017 justru membuat masyarakat bahagia. Untuk ungkap kebahagiaan, puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mencukur rambut mereka dan menggelar tasyakuran. Selama 2,5 tahun terakhir PNS tersebut dinon-jobkan oleh Siti Masitha.
Selama kepemimpinan Bunda Sitha, sapaan Siti Masitha, mereka menganggap banyak penyimpangan yang terjadi seperti birokrasi yang sewenang-wenang dan menjunjung tinggi upeti. "Ini ungkapan rasa syukur kami sebagai wong asli Tegal. Karena semasa kepemimpinan Wali Kota Siti Masitha sistem birokrasi dan keadilan di sini musnah," ucap seorang PNS Pemkot Tegal, Khaerul Huda.
Warga Banten Mandi Lumpur

Gerakan Masyarakat Banten (Gebrak) mendatangi Gedung KPK. Lima dari kelompok itu berbadan penuh lumpur. Bukan karena kecewa, kedatangan mereka justru mengapresiasi KPK karena menangkap Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah pada 17 Desember 2013.
"Kami masyarakat Banten sangat mengapresiasi KPK yang telah menetapkan Ratu Atut sebagai tersangka," kata Koordinator Aksi, Kahfi.
Mereka juga mendesak KPK segera menahan Atut dan Mendagri diminta segera mengeluarkan surat penonaktifan. "Kami juga mendesak mendagri untuk segera menonaktifkan Atut dari jabatannya sebagai Gubernur Banten. Hal itu untuk memudahkan penyidikan yang dilakukan KPK," tambahnya.
Bupati Bekasi Ditangkap, Masyarakat Bakar Ikan

Penetapan tersangka Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin oleh KPK pada 16 Oktober 2018 membuat warganya senang. Beberapa mahasiswa dari Universitas Pelita Bangsa mengungkapkan kebahagiaan mereka dengan bakar ikan dan acara berdoa. Mereka mengapresiasi kinerja KPK.
Saat itu Neneng ditangkap karena terjerat kasus suap perizinan proyek Meikarta. Menurut salah satu mahasiswa, Neneng hanya mengumbar janji saja, karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum dikerjakan oleh Neneng.
Warga Sujud Syukur Saat Bupati Cirebon Ditangkap

Forum Aktivis Muda (FAM) Cirebon langsung sujud syukur setelah mengetahui Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 24 Oktober 2018. Mereka sujud syukur di depan pendopo rumah dinas bupati.
Koordinator FAM Cirebon Raya, Ivan Maulana mengatakan aksi sujud syukur ini adalah hasil dari doa masyarakat Cirebon yang dikabulkan. Mereka juga sudah mengingatkan pada bupati agar bekerja dengan benar. Namun kritik mereka tak didengar.
Terlebih lagi rotasi dan mutasi yang sering dilakukan oleh Sunjaya. Rotasi dan mutasi yang dimaksud adalah jual beli jabatan.
Warga Nganjuk Gelar Syukuran di Alun-Alun

Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dan istrinya, Ita Triwibawati terjaring OTT KPK pada 26 Oktober 2017. Warga Nganjuk yang mengetahui kabar ini langsung gelar syukuran di alun-alun. Ada juga yang mencukur rambut hingga botak.
Menurut aktivis antikorupsi Jon William Waduwe, perilaku Taufiqurrahman sudah keterlaluan. Selain menguasai proyek pemerintah, dia memonopoli pemerintahan dengan mencalonkan istrinya menjadi Bupati Nganjuk periode berikutnya.
Baca juga:
Billy Sindoro, Pemberi Suap Meikarta ke Pemkab Bekasi Segera Disidang
KPK Kembali Periksa Mantan Direktur Operasional Lippo Group Terkait Suap Meikarta
Kakak Cak Imin mengaku kenal Bupati Nganjuk sebatas pengurus partai
Ekspresi kakak kandung ketua umum PKB usai diperiksa terkait kasus TPPU
Rekan Siti Masitha, Amir Mirza divonis 7 tahun penjara
Terima suap Rp 500 juta, Wali Kota Tegal nonaktif divonis 5 tahun bui
Baca Selanjutnya: PNS di Tegal Cukur Rambut...
(mdk/has)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami