Merdeka.com - Polres Purwakarta membeberkan kronologi kecelakaan maut Cipularang yang menelan delapan korban jiwa. Kronologi didapat setelah penyidik memeriksa S (40) sopir dump truk.
S merupakan pengemudi dump truk kedua, yang menabrak empat kendaraan saat menunggu evakuasi dump truk yang terguling.
"Kedua truk ini dari satu perusahaan ya. Muatannya sama, tanah," kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius, Selasa 3 September 2019.
Dari pengakuan S diketahui kronologi tragedi tersebut.
Awalnya, kedua truk melaju sejajar. Truk yang dikemudikan S berada di depan truk yang dikemudikan D. Tak berapa lama, truk yang dikemudikan D menyalip truk S.
"Saat itu, D lalu menelepon kalau remnya blong akibat kurang angin di rem," ujar Matrius soal kecelakaan maut Cipularang.
Kemudian, D kembali menelepon S dan memberitahukan remnya sudah normal. Tapi entah bagaimana, ternyata truk yang dikemudikan Dedi akhirnya terguling. Truk yang dikemudikan S masih di belakang.
Nah, saat empat kendaraan berhenti karena di depannya ada truk terguling, truk yang dikemudikan S baru mau sampai ke lokasi. Namun, ternyata truk yang dikemudikan S juga mengalami rem blong.
"Akhirnya menabrak empat mobil dan membuat kendaraan di belakangnya juga mengalami hal yang sama," tutur Matrius.
D meninggal dunia karena kecelakaan tersebut.
Menurut pengakuan S, lanjut Matrius, muatan truk yang dikendarainya melebihi kapasitas. Batas maksimalnya hanya 24 ton, tapi digunakan untuk memuat 37 ton. "Ada kelebihan beban 13 ton," ucap dia.
Berdasar olah TKP, ada turunan panjang di jalan tol tersebut. Kelebihan beban yang dikombinasikan dengan turunan panjang membuat pengereman tidak maksimal. "Tabrakan terjadi," lanjut dia.
Sementara itu, sopir dump truk pengangkut tanah S, masih shock lantaran kecelakaan maut Cipularang itu telah menyebabkan 8 orang meninggal dan puluhan orang mengalami luka-luka. Meski begitu, pria tersebut harus menjalani tes urine.
Paur Pumas Polres Purwakarta Ipda Tini Yutini mengatakan, petugas Satres Narkoba harus melakukan pemeriksaan urine terhadap pengemudi mobil dump truk yang terlibat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di tol Cipularang.
Pemeriksaan tersebut merupakan standar pemeriksaan untuk mengetahui apakah sopir terpengaruh narkoba atau tidak. "Jika dia terpengaruh narkoba atau alkohol pasti tidak konsentrasi. Apakah itu termasuk penyebabnya? Makanya kita cek," kata Tini saat dihubungi Radar Karawang, Selasa 3 September.
Pengecekan urine ini, tambah dia, dilakukan jajaran Satres Narkoba Polres Purwakarta, oleh Bripka Asep Harman dan Bripka Firmansyah yang dipimpin langsung Kaur Bin Ops Iptu Rudianto.
Negatif Narkoba
Berdasarkan keterangan dari Satres Narkoba, hasilnya, pengendara tersebut negatif menggunakan narkoba. "Hasil tes urine menyatakan kalau pengemudi mobil dump truk berinisial SB negatif pengguna narkoba atau minuman beralkohol," jelasnya.
Secara terpisah, Humas PT Jasa Marga Cabang Purbaleuyi Nandang mengungkapkan pihaknya berencana akan menambah fitur keamanan tambahan di KM 91 Jalan Tol Purbaleunyi. Diantaranya adalah penambahan lampu PJU. "Untuk jumlah dan sebagainya masih dikaji dulu," jelasnya.
Selain itu, akan dibuat jalur pengaman tambahan di kanan kiri bahu jalan tol berupa urukan pasir. Urukan akan meninggikan badan jalan sehingga jika suatu saat terjadi rem blong dan kendaran keluar jalur, akan ditahan oleh badan jalan pasir tersebut. Tidak langsung nyungsep ke jurang.
Sementara untuk rambu, menurut Nandang sejauh ini masih cukup. "Apakah nanti akan ditambah kita lihat dulu," jelasnya. Para pengendara yang melintas di KM 91 meski berhati-hati bila melaju dengan kecepatan tinggi karena badan Jalan Tol Purbaleunyi di lokasi tersebut memang menurun. Kontur pegunungan membuat badan jalan agak tinggi dengan jurang di kanan kiri jalan.
Sejak bulan Februari hingga September 2019 saja, sudah 3 kali kecelakaan yang terjadi di sekitara Km 90-hingga 91. Selain itu, ramai diperbincangkan bahwa badan jalan KM 91 tidak aman karena rawan longsor. Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Pergerakan Tanah Wilayah Barat PVMBG Sumaryono memang kawasan tersebut memiliki resiko gerakan tanah lambat. "Tapi memang sudah ada dari dulu. Jadi tidak ada kaitannya dengan kecelakaan," jelasnya.
Sumaryono mengatakan, sepengetahuannya, pihak jalan tol telah melakukan beberapa rekayasa engineering untuk mengatasi potensi gerakan tanah ini. "Lereng-lereng sudah diperkuat untuk Km 91-92," katanya.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kecelakaan Tol Cipularang, Polisi Sebut Pemilik Truk Berpeluang Jadi Tersangka
Luka Bakar 35 Persen, WNA Korban Kecelakaan Maut Cipularang Tolak Diobati
Luka Bakar, WNA Korban Kecelakaan Tol Cipularang Masih Dirawat di ICU RS Thamrin
Kecelakaan Cipularang, Truk Dikemudikan Tersangka S dan DH Melebihi Muatan
Kecelakaan Tol Cipularang, Polisi Tetapkan Sopir Truk Sebagai Tersangka
Identifikasi Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Polri Tunggu Data Antemortem
(mdk/rhm)
Kecelakaan Tol Cipularang, Polisi Sebut Pemilik Truk Berpeluang Jadi Tersangka
Luka Bakar 35 Persen, WNA Korban Kecelakaan Maut Cipularang Tolak Diobati
Paus 10 Meter Dibakar di Balikpapan
Luka Bakar, WNA Korban Kecelakaan Tol Cipularang Masih Dirawat di ICU RS Thamrin
Kecelakaan Cipularang, Truk Dikemudikan Tersangka S dan DH Melebihi Muatan
Kecelakaan Tol Cipularang, Polisi Tetapkan Sopir Truk Sebagai Tersangka
Identifikasi Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Polri Tunggu Data Antemortem
Kerap Terjadi Kecelakaan, Jalan Tol Cipularang Dinilai Perlu Uji Kelayakan
Kesaksian Sopir Truk yang Hantam 18 Kendaraan di Tol Cipularang
17 Ibu Hamil di Semarang Tertular HIV/AIDS Gara-Gara Suami Doyan Main PSK
4 Kali Mangkir, Melchias Mekeng Kembali Dipanggil KPK
Helmy Yahya Mediasi dengan Dewan Pengawas di Kominfo
Kenali Gejala Hepatitis A yang Bisa Muncul pada Anak-anak
Harga Emas Turun Lagi ke Rp 751.000 per Gram
Selundupkan Harley Davidson, Dirut Garuda Indonesia Miliki Harta Rp 37,5 Miliar
Bersahabat Sejak Lama, Ini 7 Potret Lawas Nike Ardila dan Melly Goeslaw
Bersama Billy dan Belva, Jokowi akan Blusukan di Banten
Ratusan Lowongan CPNS untuk Formasi Guru di Solo
Pemprov DKI Klaim Kualitas Udara di Jaktim Membaik
Jalur Lobi Airlangga Menang Aklamasi
Hasil Premier League: Arsenal Takluk dari Brighton 1-2
6 Fakta Mengenai Penyakit Hepatitis A yang Penting untuk Kamu Ketahui
Keren! Channel Youtube Baim Paula Raih Penghargaan Bergengsi Tingkat Asia di Vietnam
Diajak Makan Malam, Gadis Muda di Bangkalan Diperkosa Bergiliran
Masalah Garuda Indonesia, Dari Laporan Keuangan Bodong hingga Penyelundupan Harley
Delapan Penyu Ditemukan Mati di Area Pembuangan Limbah PLTU Bengkulu
Mohammad Nuh Terpilih Sebagai Ketua Dewan Pers ASEAN Pertama
Memahami Sejarah Singkat 65 Tahun Konflik Iran-AS
Potret Hidup Badut Syiar
Pulang dari Sawah, Petani di Bogor Tewas Tersambar Petir
Mengintip Harta Lima Orang Terkaya di Indonesia 2019
Hotman Paris ke Billy dan Nikita Mirzani Soal Pamer Saldo ATM: Lu Merasa Kaya?
Jadi Partner Resmi di SEA Games 2019, Coocaa Luncurkan TV Android UB Series
Anggota DPRD DKI Fraksi PSI dan PDIP Adu Mulut di Rapat Komisi C
Pengakuan-pengakuan Mengerikan Milisi ISIS Perkosa dan Habisi Tawanan
Nia Ramadhani Beli Ranjang Ukuran 5x2 Meter, Harganya Bikin Syok
Curhatan Para Menteri Jokowi