Merdeka.com - Para inisiator Pansus Angket Bank Century DPR, atau yang dikenal dengan Tim 9, besok akan bertemu kembali di Gedung DPR. Namun, pertemuan itu bukan reuni politis, melainkan dalam rangka peluncuran buku tentang kiprah mereka.
Buku 'Tim Sembilan, Membongkar Skandal Century' karya Monang Sinaga itu diluncurkan bertepatan dengan enam tahun bank tersebut bermasalah. Pada 12 November 2008, Bank Century yang mulai 'sakit' kemudian dijadikan alasan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) secara bertahap, sampai bailout mencapai Rp 6,7 triliun.
Dalam buku yang akan resmi diluncurkan Rabu (12/11) besok di Gedung KK 2, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, diceritakan dengan jelas soal kisah awal bagaimana dan apa saja yang dilakukan Tim Sembilan hingga akhirnya kasus, yang dianggap 'menyandera' pemerintahan SBY sejak 2009 hingga selesai di 2014 itu, bisa 'gol' menjadi hak penyelidikan DPR.
Tim 9 terdiri dari Mukhamad Misbakhun yang saat itu masih berbaju PKS dan kini Golkar, Maruarar Sirait (PDI-P), Bambang Soesatyo (Golkar), Andi Rahmat (PKS), Chandra Tirta Wijaya (PAN), Lily Wahid (PKB), Ahmad Kurdi Moekri (PPP), Ahmad Muzani (Gerindra), dan Akbar Faizal yang dulu di Hanura dan kini NasDem.
Mengenai sepak terjang Tim Sembilan itu, Jusuf Kalla, dalam pengantar buku, mengakui awalnya dia ragu dengan sepak terjang para anak muda itu.
"Sebab rata-rata mereka masih tergolong baru di DPR. Namun keraguan saya segera sirna manakala inisiatif mereka mendapat dukungan luas. Tidak saja di kalangan anggota Dewan, tapi juga dari publik dan tokoh-tokoh terkemuka," ungkap Kalla dalam pengantar buku.
Dia mengaku bersyukur bahwa akhirnya kerja anak-anak muda di Tim Sembilan mampu mengurai benang kusut terkait skandal perampokan dana negara melalui skema bailout bank bermasalah.
"Melalui buku ini, saya berharap, kita bisa membaca kembali apa yang terjadi di kala itu. Tentu saja, saya berharap melalui dokumentasi yang dibukukan ini, kita semua bisa memetik pelajaran yang berharga dari kasus Bank Century ini," kata JK lagi.
Misbakhun mengatakan buku Tim Sembilan tersebut mendeskripsikan secara runtut dan detil mengenai sejarah yang pernah dibuat oleh mereka dari waktu ke waktu. Mulai dari menggagas ide Hak Angket Century, menggulirkan isu politiknya, kemudian mengerucutkan dukungan politik lintas partai politik di DPR sehingga menjadi Pansus DPR.
"Itu semua merupakan pencapaian dari anak-anak muda yang baru saja menjadi anggota DPR di periode 2009-2014 yang kebetulan juga tidak punya jabatan penting di partainya," kata Misbakhun.
Dia melanjutkan, Tim Sembilan mencetak prestasi yang monumental dari sisi politik karena Pansus Hak Angket Century sebagai sebuah isu politik berhasil menyedot perhatian media dan seluruh masyarakat. Karena skandal yang dibongkar adalah skandal korupsi yang diduga melibatkan figur penting yang sedang berkuasa di tampuk pemerintahan.
"Dan Pansus Hak Angket Century adalah Pansus yang paling banyak didukung, ada 503 dari 560 anggota DPR memberikan tanda tangan dukungan. Dan satu-satunya Pansus DPR yang dimenangkan oleh DPR melawan pemerintah pada saat voting," tandas Misbakhun.
(mdk/ren)
Budi Mulya ajukan banding atas vonis 10 tahun penjara
Kasus Century, Budi Mulya divonis 10 tahun penjara
Desember Penuh Hujan Meteor, Begini Cara Melihatnya
Terdakwa pertama kasus Century, Budi Mulya hadapi vonis hari ini
Jelang vonis, Budi Mulya masih ngotot minta bebas
Saksi ungkap kekhawatiran SBY saat kasus Century ditelusuri
'Kriminalisasi kebijakan penyelamatan Century rugikan negara'
Mengaku Perempuan, Pria Asal Kendal Kuras Harta Warga Purwakarta Rp 69 Juta
Diduga Jadi Bandar Narkoba, Artis Malaysia Ditangkap di Apartemen Tangerang
Tunggak Pajak Dua Tahun, Mobil Berlogo MPR Terjaring Razia di Parkiran Mal
Politisi PDIP Henry Yosodiningrat Polisikan Rocky Gerung dan Andi Arief
6 Orang Tewas Saat Insiden Baku Tembak di New Jersey
KPK-LIPI Sepakat Parpol Dapat Bantuan Dana Rp 15,1 T Per-5 Tahun
Komisi III Bakal Bela Mahasiswa Jika Saat Aksi Diintimidasi
Menko PMK Sebut Ujian Nasional Tak Dihapus, Hanya Dimodifikasi
Kasus Suap Meikarta, KPK Periksa James Riady Besok
Bupati Nonaktif Kudus Tamzil Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi
Refleksi Akhir Tahun, SBY Ingatkan Tantangan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Amien Rais vs Zulkifli Hasan Jelang Kongres PAN, Apa Kata Keluarga?
Demokrat Jamin Usung Calon Kepala Daerah yang Bersih dari Korupsi
Menperin Agus: Industri 4.0 Tak Hilangkan Serapan Tenaga Kerja
Catat, Ini Jadwal Seleksi dan Pengumuman Penerimaan CPNS 2019
SHARP Rilis Android TV, Bisa Kontrol Pakai Suara dan Pengingat Adzan
Mahfud MD Minta Semua Pihak Taati Putusan MK Soal Batas Waktu Eks Napi Maju Pilkada
Meski di Luar, SBY Tegaskan Demokrat Komitmen Ingin Pemerintah Sukses
Sambut Harbolnas 12.12, Shopee Tingkatkan Kualitas Operasional dan SDM
Pemilik Rumah Karaoke di Surabaya Didakwa Tidak Bayar Royalti
Mantan Napi Boleh Nyalon Pilkada, PKB Pilih Calon yang Bersih
Warga Khawatir Sembilan Tiang Listrik di Pati Nyaris Roboh Diterjang Puting Beliung
SBY Cerita Pernah Mau Pindahkan Ibu Kota, Tapi Batal Karena Biaya Besar
Jokowi Beri Arahan ke Erick Thohir Cari Dirut PLN Berpengalaman
Pimpinan MPR Tak Masalah UN Dihapus Asal Pendidikan Pancasila Tak Dihilangkan
Berusaha Kabur, Perampok Toko Emas di Batubara Ditembak Mati Polisi
Demokrat Soroti 5 Isu Tantangan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Dalam Setahun, 6 Pelaku di Madura Selewengkan 2.160 Ton Solar Subsidi
SBY: Pajak Kurang Rp 559 Triliun, Mau Ditutup Pakai Utang?
Rencana Koridor Dua, Ini Pembangunan LRT Rute Pulogadung - Kebayoran Lama