Merdeka.com - Boyolali Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo akan memberikan beasiswa pendidikan untuk kedua anak Sutopo Purwo Nugroho. Selain itu, nama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu juga akan diabadikan menjadi nama auditorium di institusinya.
Doni Monardo datang ke rumah keluarga orang tua Sutopo di Boyolali bersama dengan Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Imam Wahyudi. Keluarga Sutopo menyambut langsung kedatangan rombongan Kepala BNPB.
Selanjutnya, orangtua Sutopo bersama istri almarhum dan kedua anaknya mempersilahkan Doni Monardo dan tamu lainnya untuk masuk ke dalam rumah. Pertemuan yang berbalut silaturahmi itu digelar tertutup.
Usai pertemuan, Doni Monardo mengatakan tujuan kedatangannya kembali ke rumah duka untuk bersilaturahmi dengan keluarga Sutopo. Dalam pertemuan itu juga membahas berbagai hal, di antaranya terkait masalah keberlangsungan pendidikan kedua anak Sutopo.
"Kita berpikir bagaimana agar kedua putra Pak Topo mendapatkan pendidikan yang terbaik dan sampai selesai," kata Doni Monardo di rumah orangtua Sutopo di Boyolali, Kamis, 11 Juli 2019.
Sebagai bentuk kepedulian itu diwujudkan dengan memberikan beasiswa kepada dua anak Sutopo. Menurut Doni beasiswa tersebut akan membiaya pendidikan putra Sutopo hingga lulus perguruan tinggi. Bahkan, tawaran beasiswa itu bermunculan dari sejumlah perusahaan setelah kabar meninggalnya Sutopo.
"Beberapa pihak memang telah menawarkan untuk memberikan beasiswa kepada dua putra Pak Topo. Ada BUMN, perusahaan swasta dan kalangan pribadi yang menyampaikan kepada saya akan membantu memberikan beasiswa," ujar dia.
©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Selain beasiswa, Doni juga ingin menjamin masa depan kedua anak tersebut, yakni mencarikan pekerjaan setelah lulus kuliah nanti. "Sampai selesai kuliah dan sampai nanti mendapatkan pekerjaan," tuturnya.
Sementara itu orangtua Sutopo, Suharsono sangat berterima kasih kepada BNPB yang telah memberikan perhatian yang lebih untuk kedua cucunya. Apalagi tawaran beasiswa pendidikan itu akan diberikan hingga nanti setelah selesai kuliah.
"Memang dari BNPB memberikan beasiswa kepada kedua anaknya sampai dengan selesai sekolahnya. Tapi tidak diterangkan sampai S1, S2 atau S3. Pokoknya diberi beasiswa, kami berterima kasih," ucapnya.
Selain memberikan beasiswa, dalam pertemuan itu juga membahas mengenai penghargaan yang akan diberikan kepada Sutopo. Lantas, ia pun membocorkan bahwa dalam pertemuan itu Kepala BNPB sempat mengutarakan keinginannya untuk mengabadikan nama putranya sebagai nama auditorium di Kantor BNPB.
"Tadi Pak Doni bilang auditorium di BNPB akan diberi nama Sutopo. Rencananya seperti itu," kata dia.
Sutopo Terima Penghargaan
Meninggalnya Sutopo menyebabkan beberapa pihak memberikan penghargaan kepadanya. Seperti halnya Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) yang memberikan penghargaan kepada Sutopo. Penghargaan itu diserahkan Ketua ATVSI, Ishadi SK kepada istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih yang didampingi mertuanya, Suharsono di rumah duka Boyolali, Rabu sore, 10 juli 2019.
Ishadi mengatakan yang melatarbelakangi pemberian penghargaan itu karena figur Sutopo memiliki jasa dan peran yang sangat besar dalam memberikan informasi bencana alam yang terjadi di Tanah Air. Bahkan, informasi yang disampaikan Sutopo sangat rinci dan tepat.
"Begitu ada kejadian dan kita gagap, beliau sudah memberikan pernyataan, ini gempanya seperti ini, ini gempanya seperti itu. Karena datanya lengkap dan detail, kita tidak perlu mengedit lagi," ujarnya.
Penghargaan yang sama juga diberikan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di rumah orang tua Sutopo di Boyolali pada Kamis, 11 Juli 2019. Pemberian penghargaan itu berupa karya karikatur yang memuat gambar Sutopo lengkap dengan tulisan pesan ‘Pengabdian tanpa henti. Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain’.
Sutopo Menjadi Suri Tauladan
Ketua Dewan Pertimbangan IJTI, Imam Wahyudi mengatakan Sutopo sebagai figur publik layak menjadi suri tauladan bagi pejabat dan publik. Pasalnya, sebagai seorang pejabat selalu terbuka saat dimintai informasi soal peristiwa bencana.
"Seperti nggak ada yang disembunyikan benar-benar clear. Bukan hanya bagi wartawan nasional, tapi juga internasional. Beliau bisa menjalankan komunikasi publik yang benar-benar diperlukan," ucapnya.
Ia menaruh hormat setinggi-tingginya atas sikap Sutopo yang tetap bekerja memberikan informasi meskipun kondisinya sakit. Bahkan, penyakit kanker paru-paru stadium 4B yang diderita Sutopo saat itu justru tidak menjadikannya sebagai hambatan saat bekerja melayani media.
"Spirit ini harusnya ditularkan dan dijaga sebagai api yang jangan sampai padam. Kalau bisa menginspirasi siapapun. Termasuk kita juga sebagai jurnalis," kata dia.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IJTI Beri Penghargaan 'Pengabdian Tanpa Batas' untuk Sutopo
Dinilai Berjasa Terhadap Pers, Mendiang Sutopo Dianugerahi Penghargaan dari ATVSI
Kepala BNPB Akui Sulit Cari Pengganti Sutopo Purwo Nugroho
Sutopo Dikenal Suka Membantu Lingkungan Rumah Semasa Hidup
Kepala BNPB Sebut Sutopo Telah Jalani Pengobatan Terbaik Hingga ke China
Kepala BNPB: Sutopo Contoh Pengabdi Negara
(mdk/rhm)
IJTI Beri Penghargaan 'Pengabdian Tanpa Batas' untuk Sutopo
Kepala BNPB Lepas 1.500 Personel Gabungan Cegah Karhutla Riau
Muatan Truk Trailer Hantam JPO di Matraman
5.774 Desa Berada di Daerah Rawan Tsunami
BNPB Catat 5 Provinsi di Indonesia Siaga Darurat Karhutla dan Kekeringan
Kepala BNPB Akui Sulit Cari Pengganti Sutopo Purwo Nugroho
184 KK Terdampak Banjir Akibat Intensitas Hujan Tinggi di Halmahera Tengah
Suasana Rumah Duka Sutopo di Cimanggis
Mengenang Kegigihan Sutopo Beri Info Bencana di Tengah Sakit Kanker
Polisi Bebaskan Warga Gorontalo dari Teror Panah Wayer Geng Mahibes
Peringatan Hari Ibu, Menteri PPA Harap Perempuan Indonesia Ikut Memajukan Bangsa
Pencarian Hari ke-6, Tim SAR Temukan Pekerja Galian Pasir Cianjur Tewas Tertimbun
60 Desa di Bekasi Dinyatakan Kumuh
Ini Desain Kamar Baru Arief Muhammad, Super Mewah!
Pembayaran Ganti Rugi Imbas Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim Sudah 88%
Menyikat Gigi Bisa Jadi Cara Mudah untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Membongkar Kejanggalan saat Garuda Indonesia Angkut Harley Selundupan
Ekspansi Pertambangan Diduga Jadi Pemicu Rusaknya Habibat Harimau di Pagar Alam
Lakukan 5 Hal Ini Agar Tak Salah Kelola Keuangan di Akhir Tahun
Iriana Jokowi & Wury Estu Ma'ruf Amin Buka Gerak Jalan Peringatan Hari Ibu
Para Artis Indonesia Ini Punya Mobil Limited Edition, Bikin Melongo
Christian Sugiono Unggah Foto Cium Bibir Titi Kamal, Warganet Baper
5 Artis Indonesia Ini Gak Gengsi Jualan Kaki Lima
Resep Bihun Goreng Jawa ala Kampung Spesial
22.985 Babi di Sumut Mati Akibat Virus Hog Cholera
Hujan Deras, Sejumlah Desa di Kalbar Terendam Banjir
Limbah Beracun Dibuang Sembarangan di Pinggir Jalan
Korupsi Dana Desa, Mantan Kades di Bengkulu Diburu Kejaksaan
Menengok Gerakan Berbagi Nasi Bungkus 'Nasi Estafet' di Yogyakarta
Bikin Resah, 3 Sales Obat Herbal Ditangkap Polisi
Tanah Longsor Putuskan Jalan di Tasikmalaya dan Garut
Puluhan Korban Kecelakaan Bus Rombongan Guru TK Dirawat di RSUD Blitar
Kisah Heroik Anggota TNI Lulusan STM Bubarkan Tawuran Pelajar
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Diwariskan Oleh Ibu pada Anak
Sebarkan Video Hoaks Soal Kerusuhan Papua, Penjaga Sekolah di Siak Mengaku Iseng
Wow! Beli Tiga Macam Buah-Buahan di Jepang, Nagita Habiskan Uang Lebih dari Rp2 juta
Jejak Tapak Kaki Harimau Sumatera di Desa Kualu Nenas, Warga Diminta Waspada