Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Basuki, ambil meja butut di tempat sampah berakhir di bui

Cerita Basuki, ambil meja butut di tempat sampah berakhir di bui Rumah Imam Basuki. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Akhir-akhir ini kasus orang miskin dijebloskan ke penjara ramai diberitakan. Hanya gara-gara beberapa batang kayu, 2 kg kedelai dan menebang pohon mereka duduk di kursi pesakitan.

Yang teranyar adalah kasus meja bekas. Seorang petugas kebersihan Mal Lippo Batu, Imam Basuki dijebloskan ke penjara oleh Satpam lantaran dituduh mencuri meja tersebut.

Padahal sebelumnya dia sudah memberitahu jika ada yang mencari meja itu, ada pada dirinya. Akan tetapi hal itu justru membawa Basuki ke dalam hotel prodeo. Selama sebulan dia pun harus menahan dinginnya lantai Mapolresta Batu.

Akibat kasus tersebut banyak warga yang mendukung Basuki untuk dibebaskan. Bahkan, warga kumpulkan koin untuk mengganti meja yang diambil Basuki.

Bagaimana cerita petugas kebersihan ambil meja berakhir di bui? Berikut kronologisnya:

Basuki ambil meja butut berujung dibui

Kasus penahanan Imam Basuki, seorang petugas kebersihan di Lippo Plaza Batu, seolah menjadi pertanda bahwa hukum hanya tajam pada orang kecil. Pria warga RT 04 RW 02 Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu itu diproses secara hukum karena memanfaatkan meja yang sudah dibuang di tempat sampah.Sejak 15 Februari 2015, Imam yang hidup apa adanya ditahan di Polres Batu. Kini berkasnya juga sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Kota Batu.Imam sendiri sehari-hari bekerja sebagai tenaga pengambil sampah di Lippo Plaza Batu. Dia mulai bekerja mengambil sampah setiap pukul 23.00 WIB sampai selesai.Berikut kronologi kasus penahanan oleh Imam Basuki yang disampaikan oleh Yoyok Arif Santoso, adik Imam Basuki.Pada 5 Februari 2015, Basuki saat sedang mengambil sampah melihat ada meja kayu tergeletak di depan pintu loading hypermart yang berlokasi di Lippo Plaza Batu. Besoknya meja itu pun masih ada di tempatnya.Pada 8 Februari 2015, Basuki masih melihat meja tersebut dan akhirnya mengambilnya dengan maksud untuk membersihkan. Karena Basuki juga bertanggung jawab atas kebersihan di Lippo Plaza Batu.Sebelum mengambil Basuki izin kepada securiti Lippo Plaza Batu dan menyampaikan pesan kalau ada yang mencari meja itu ada pada dirinya.Tanggal 15 Februari 2015, tiba-tiba datang polisi ke Lippo Plaza. Saat itu Basuki akan mengambil sampah. Dia disuruh mengambil meja tersebut dari rumahnya lalu diajak ke Mapolres Batu.Saat di Mapolres, Basuki disuruh tanda tangan, karena menuruti petugas, setelah tandatangan diperbolehkan pulang. Tetapi setelah berkas sudah ditandatangani Basuki ternyata tidak diperbolehkan pulang, dia dimasukkan ke dalam sel.Karena Basuki tidak pulang, istri dan keluarga bingung. Besoknya petugas cleaning service Lippo Plaza datang ke rumah orangtua Basuki memberitahu kalau sampah belum dibuang. Petugas tersebut juga menginformasikan kalau Basuki semalam dibawa polisi.Keluarga pun panik dan segera mencari ke Polsek, tetapi di Polsek Batu, Basuki tidak ada. Keluarga pun pergi ke Polres Batu dan diberi tahu petugas kalau Basuki sedang diinterogasi, sementara waktu keluarga belum boleh bertemu.Keluarga pun pulang sambil menunggu kabar, sampai waktu Maghrib datang polisi datang membawa surat penangkapan atas tuduhan pencurian meja kayu. Sebagai pelapor, Fredy Wicaksono, securiti Hypermart dengan tuduhan mencuri meja senilai Rp 750.000.Pada 20 Februari 2015, keluarga dan Fredy menggelar pertemuan yang didampingi oleh Ketua RW. Akhirnya diperoleh kesepakatan pencabutan laporan. Fredy menandatangani surat pernyataan mencabut laporannya. Pada 23 Maret warga bersimpati memberikan dukungan agar proses hukum Imam Basuki dihentikan.Namun polisi tetap melanjutkan kasus Imam dengan dalih bahwa barang bukti ditemukan di rumah korban. Selain itu proses hukum kasusnya sudah berlangsung. Berkas juga sudah diserahkan ke Kejaksaan meski belum dinyatakan P-21. Dan hingga kini kasus tersebut masih terus bergulir. Imam pun masih mendekam di bui

Imam Basuki dikenal ketua jemaah manakib

Nasib Imam Basuki yang dipolisikan karena memanfaatkan meja yang sudah dibuang oleh Lippo Plaza Batu mendapat banyak simpati. Salah satunya dari para jemaah selawat manakib yang dipimpinnya.Imam setiap malam Jumat memimpin jemaah manakiban di rumah yang dikontraknya, Jalan Wukir Gang Sumber II Nomor 26 RT 1 RW 4, Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur.Sebuah ruangan berukuran 3 meter X 3 meter digunakan untuk berdoa bersama puluhan jamaah secara rutin. Namun sejak Imam ditahan, jemaah itu terhenti karena tidak ada yang memimpin."Sementara waktu berhenti, karena yang memimpin tidak ada. Ya di sini biasanya sampai malam membaca salawat manakib," kata Slamet salah satu jemaah yang ikut manakiban kepada wartawan, Malang, Senin (23/3).Rumah Imam sendiri dipenuhi dengan gambar tokoh dan ulama besar Nahdlatul Ulama (NU). Seperti yang terpampang di ruang tamu depan, tampak poster ulama berjenggot lebat bertulis Keluarga Besar H Sar'i. Sementara di kamar ada puluhan poster di antaranya Syekh Asnawi (Caringin, Banten), KH Hamid (Pasuruan), Gus Maskyuri dan lain-lain.Imam ditahan karena dilaporkan mencuri meja yang sudah setengah rusak dibuang di tempat sampah. Namun setelah seminggu meja itu diangkut ke rumahnya, dia ditangkap karena tuduhan pencurian dengan kekerasan. Padahal saat mengangkut meja, sudah mendapat izin dari satpam.Polisi meneruskan kasus pencurian tersebut, karena laporan pihak keamanan Lippo Plaza Batu. Polisi juga akan melanjutkan kasusnya, karena dianggap delik pidana.Informasi yang dihimpun merdeka.com, Kejaksaan Negeri Kota Batu masih meneliti berkas kasus Imam Basuki. Jaksa baru dua hari menerima limpahan berkas acara dari polisi. Sesuai prosedur, Jaksa memiliki kewenangan 7 hari untuk meneliti berkas acara penyidikan.

Polisi sebut Basuki ambil meja bukan di tempat sampah

Humas Polres Kota Batu AKP Waluyo mengungkapkan, proses hukum kasus Imam Basuki akan tetap berjalan. Sesuai alat bukti yang ditemukan yang bersangkutan telah cukup bukti melakukan tindak pidana."Bukti CCTV menunjukkan Imam mengambil meja dari pintu masuk gudang. Jadi bukan di tempat sampah, seperti yang diberitakan. Jelas CCTV itu untuk memantau keluar masuk gudang," katanya.Waluyo menunjukkan beberapa print out rekaman hasil CCTV yang menunjukkan pelaku sedang mengangkat meja. Karena itu kasus yang bersangkutan akan tetap berjalan, lantaran delik pidana.Polisi juga membantah kalau pihaknya melakukan kriminalisasi terhadap yang bersangkutan. Dasar tindakan polisi adalah laporan dari masyarakat dengan disertai sejumlah bukti.

Bebas bersyarat, Basuki ucap syukur

Sekitar pukul 14.30 WIB, Imam Basuki, tersangka kasus pencurian meja di Lippo Plaza Malang, akhirnya dibebaskan. Petugas kebersihan di Lippo Plaza Batu itu keluar dari pintu Mapolresta Batu dengan diikuti sejumlah keluarga dan tetangganya.Imam saat keluar dari Mapolres masih mengenakan celana pendek, kaos hitam dan sepatu boot seperti saat ditahan. Begitu keluar, wajahnya begitu ceria dan terlihat lega."Alhamdulillah akhirnya bebas. Berkat bantuan teman-teman semua, akhirnya dibebaskan," kata Imam Basuki di Mapolres Batu, Selasa (24/4).Basuki dibebaskan secara bersyarat dengan jaminan keluarganya. Dia harus menjalani wajib lapor seminggu dua kali, hari Senin dan Kamis."Saya menangis pada Allah, kalau saya benar-benar minta, bukan mencuri. Karena itu, mungkin Allah mendengar doa saya," katanya.Imam mengungkapkan, sesuai hasil kesepakatan dengan pihak Hypermart, dirinya berjanji akan mengubah sikapnya selama ini. Dia mengaku selama ini pernah bertindak kasar dengan satpam di tempat itu."Kejadian itu dulu, tetapi itu sudah diselesaikan secara hukum," kata Imam yang mengaku akan tetap bekerja di Lippo Plaza Batu itu.Sementara itu pihak Hypermart selaku pihak pelapor enggan memberikan komentar. Para wartawan yang menunggu di depan pintu Hypermart sempat diminta pergi karena dianggap mengganggu keindahan.

Banteng galang solidaritas Imam Basuki yang dipolisikan Mal Lippo

Kesenian jaranan dan bantengan mewarnai aksi solidaritas untuk Imam Basuki yang ditahan karena tuduhan mencuri meja. Sebuah musik bertalu-talu dimainkan dari atas mobil pikap sementara dua orang pemuda memainkan seni bantengan sambil seorang dari mereka, melecutkan cambuknya.Sejumlah pemuda berorasi meneriakkan agar Imam Basuki mendapat keadilan. Dia diproses hukum lantaran mengambil meja yang sejatinya sudah dibuang di tempat sampah. Aksi penegak hukum sudah seperti bantengan yang menyeruduk ke sana-sini."Ini menandakan bahwa kaum kapitalis sudah mulai bermain-main dengan hukum. Hukum mulai digunakan untuk menindas di sini. Imam Basuki sekarang menjadi buktinya," kata Ilham Adilia Uya Ketua Komunitas Guide Batu yang mendukung aksi, di depan Lippo Plaza Batu, Selasa (24/4).Tidak hanya anak muda, para perempuan juga ikut ambil bagian dalam aksi. Mereka membubuhkan tanda tangan dalam kain putih tanda ikut memberikan dukungan."Kami prihatin, hanya karena meja Mas Imam dipenjara. Padahal pihak pelapor sudah mencabut laporannya," katanya perempuan berjilbab yang menolak menyebutkan namanya.Selain tanda tangan, mereka yang bersimpati juga membubuhkan aksi corat-coret dukungan. Mereka menyebut polisi telah tidak adil dalam bersikap. Imam seharusnya tidak dibebaskan.'Hukum Haruslah Berimbang, Tegak, Adil, Baik Untuk Penguasa atau Rakyat', 'Bebaskan Imam Basuki', 'Keadilan Harus Hidup, Jangan Dimatikan Oknum-Oknum Tidak Bertanggung Jawab', 'Solidaritas Buat Tukang Sampah Yang Dituduh Mencuri Sampah', 'Sumbangan Anda Akan Sangat Berarti bagi Keadilan dan Demi Keadilan'," demikian tulisan tersebut terpampang.Para relawan menyebar di jalanan depan Lippo Plaza. Saat lampu merah menyala, para relawan membawa kardus bertulis Koin Untuk Basuki. Sumbangan tersebut akan digunakan untuk membeli meja yang akan diserahkan kepada Hypermart, selaku pihak pelapor."Sumbangan Anda akan sangat berarti bagi keadilan," teriak seorang relawan.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya

Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.

Baca Selengkapnya
Bahaya Menutup Mulut dan Hidung saat Bersin, Dapat Sebabkan Masalah Serius
Bahaya Menutup Mulut dan Hidung saat Bersin, Dapat Sebabkan Masalah Serius

Sering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.

Baca Selengkapnya
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut

Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Ungkap Luhut Protes Rumah Menteri di IKN Kecil
Menteri Basuki Ungkap Luhut Protes Rumah Menteri di IKN Kecil

rumah miliknya sudah jadi dibangun dan rumah tersebut tidak mewah.

Baca Selengkapnya
Dibesarkan oleh Sang Nenek, Tiga Bersaudara ini Berhasil jadi Orang Sukses, Si Bungsu Kini jadi TNI
Dibesarkan oleh Sang Nenek, Tiga Bersaudara ini Berhasil jadi Orang Sukses, Si Bungsu Kini jadi TNI

Berikut kisah tiga bersaudara yang dibesarkan oleh sang nenek dan kini jadi orang sukses.

Baca Selengkapnya
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot
Kisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot

Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.

Baca Selengkapnya