Cerita Edi Sucipto Ketika 'Disemprot' Anggota DPRD Blora
Merdeka.com - Edi Sucipto, petugas medis pencegah Covid-19 itu viral setelah seorang anggota DPRD Blora 'menyemprotnya'. Kala itu, dia akan memeriksa kesehatan para anggota DPRD Blora di terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Dia mendapat dukungan jagat maya dan diapresiasi kinerjanya sebagai sosok pejuang pencegahan Corona Covid-19 masuk Blora. Sebaliknya, para anggota DPRD Blora menjadi cercaan, makian dari berbagai lapisan masyarakat di Tanah Air karena menolak diperiksa usai pulang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Malam itu (Kamis, 19 Maret) saya kena marah dua kali. Pertama di dalam bus, dan di luar Bus," kata Edi kepada Liputan6.com.
Seperti diketahui, para anggota DPRD Blora pun menjadi tak bisa mengelak, kalau mereka marah-marah atas upaya petugas medis itu mencegah penularan Corona.
Edi sebelumnya tidak mengira kalau pada malam itu dirinya bersama anggota tim medis lainnya bakal kena 'semprot' anggota DPRD Blora. Dalam video itu dia memilih diam dan tidak melakukan perlawanan.
"Anak saya yang tahu video kemarin beredar luas, pada malam itu langsung menangis histeris. Bapak tidak apa-apa kan, bapak nggak kenapa-kenapa kan," cerita Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P3PLP) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora itu, yang mengaku saat video tersebut viral, anaknya langsung meneleponnya.
Dia menyampaikan, sebetulnya sudah ada sekitar 14 anggota DPR Blora yang telah diperiksa. Namun, anak istri, Sekwan DPRD yang ikut, dan puluhan anggota DPRD lainnya tidak berhasil diperiksa karena sebagian besar pada malam itu menolak diperiksa di Terminal Padangan, Bojonegoro, dan minta pindah ke RSUD Cepu, Blora.
Saat hendak pindah lokasi pemeriksaan ke RSUD Cepu, rombongan anggota DPRD Blora ini justru tidak datang. Mereka pun akhirnya sebagian besar luput pemeriksaan Corona Covid-19 pada malam itu.
"Sebetulnya pihak kami itu sudah komunikasi dengan Ketua DPRD Blora, Pak Dasum. Dia sudah sepakat dan mau diperiksa sebelum masuk Kabupaten Blora," katanya.
Usai kejadian, lanjut Edi, Wakil DPRD Blora atas nama Siswanto langsung meneleponnya. Permohonan maaf dilontarkan oleh politikus Golkar ini, tetapi permintaan maaf ini belum dilontarkan dari anggota DPRD yang memaki dan menolak pemeriksaan Corona.
Reporter: Ahmad AdirinSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menyinggung banyaknya koboi bermunculan jelang pergantian pemerintahan ini.
Baca Selengkapnya"Enggak ada guna, laporannya lecehkan kita seolah-olah tak ada persoalan," tegas Anggota Komisi VI DPR, Deddy Sitorus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengkritik Erick kerap merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan BUMN dengan orang yang tidak jelas
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo kembali bantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaCucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca Selengkapnya