Distribusi Air Bersih Terkendala, 95 Desa di Purbalingga Darurat Kekeringan
Merdeka.com - 95 Desa tersebar di 15 kecamatan, Kabupaten Purbalingga mengalami kekurangan air bersih akibat kemarau panjang.
Pemkab Purbalingga melakukan penetapan perpanjangan status keadaan darurat bencana kekeringan atau kekurangan air bersih dalam status tanggap darurat selama 20 hari mulai tanggal 2– 21 Oktober 2019.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Umar Fauzi mengatakan, pengiriman bantuan air bersih diperkirakan hingga 21 Oktober 2019. Permasalahan yang dihadapi terbatasnya hidran untuk pengambilan air dan jarak hidran yang cukup jauh dari wilayah terdampak kekeringan.
Selain itu, belum tersedianya penampungan air membuat pendistribusian menjadi lama atau tidak maksimal. "Armada atau truk tangki air juga terbatas,” kata Fauzi, Kamis (10/10).
Pelbagai langkah dalam beberapa bulan terakhir telah dilakukan Pemkab Purbalingga untuk mengatasi kelangkaan air bersih. Terhitung sampai dengan 7 Oktober 2019 selama 105 hari Pemkab Purbalingga telah mendistribusikan air bersih sebanyak 2.907 tangki atau 13.433.000 liter.
Bantuan air bersih tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Purbalingga dengan jumlah 1.310 tangki, BTT 1.043 tangki dan masyarakat/CSR dari OPD, Sekolah, Perbankan dan Komunitas dengah jumlah 1.119 tangki.
Sisa bantuan yang belum disalurkan sebanyak 565 tangki yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan bantuan air bersih mulai 8-20 Oktober 2019.
Pemkab Purbalingga juga berupaya memasang hidran baru yang dekat dengan wilayah terdampak kekeringan sekaligus untuk penanganan kejadian kebakaran.
Imbauan juga dilakukan ke pihak Pemerintah Desa (Pemdes) agar membantu mengalokasikan dana melalui Dana Desa mengadakan tempat penampungan air menggunakan torn atau terpal untuk efisiensi.
"Untuk himbauan pada Pemdes sudah kami sampaikan melalui Surat Nomot 360/724 tanggal 10 Oktober 2019," kata dia.
Strategi lain untuk mengatasi kekeringan dengan cara pembuatan sumur, glonteng atau tempat menyimpan air dan pipanisasi. Terakhir dengan melakukan pengadaan armada atau truk tangki air sehingga pendistribusian air bersih akan semakin mudah dilakukan ke wilayah terdampak kekeringan atau kekurangan air bersih.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengklaim Indonesia mengalami cuaca ekstream yang mengakibatkan kehidupan masyarakat terganggu
Baca Selengkapnya