Dua Pelaku Vandalisme Baliho Puan di Kota Batu Ditangkap
Merdeka.com - Dua orang diduga pelaku aksi vandalisme baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani di Kota Batu ditangkap. Pelaku diamankan dan tengah menjalani proses penyelidikan oleh Satreskrim Polres Batu.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batu, Punjul Santoso menemui dua orang pelaku masing-masing berinisial ST dan SF. Dia didampingi para pengurus lain datang ke di Mapolres Batu guna memastikan perkembangan kasus yang sempat dilaporkan beberapa hari lalu.
"Kita datang ke Polres melihat perkembangan kasus vandalisme yang beberapa hari lalu dilakukan oleh pelaku. Dua hari setelah laporan, kami mendapatkan berita dari Kapolres bahwa pelaku sudah ditangkap," katanya di Mapolres Batu, Senin (30/8).
Pelaku yang masih berusia remaja itu tengah menjalani proses penyelidikan. Kedua pelaku tidak ditahan, tetapi dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis.
"Pelaku ternyata baru lulus SMA, hanya diberlakukan wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis," terangnya.
Pelaku masih menjalani serangkaian proses penyelidikan termasuk konseling dari psikolog.
Kedatangan Punjul sendiri diterima Kanit Reskrim, sementara Kapolres masih berkegiatan di luar kota. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kapolres Batu.
Kata Punjul, PDIP masih menunggu proses penyidikan yang saat ini masih berjalan. "Kamis saya menghadap lagi, keputusannya bagaimana hasil penyelidikan, nanti juga sekaligus apa yang dilakukan atas nama institusi," tegasnya.
Sebelumnya, baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani di Kota Batu menjadi sasaran aksi vandalisme. Pelaku membubuhkan coretan 'Open BO’ di sudut kanan bawah baliho yang terpasang di Jalan Sultan Agung.
Selain dicoreti, baliho ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’ berlokasi di pintu masuk Stadion Brantas itu robek secara horisontal. Baliho pun langsung diturunkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) atas laporan DPC PDI Perjuangan Kota Batu.
DPC PDI Perjuangan Kota Batu telah melaporkan aksi vandalisme tersebut dan kasusnya sedang dalam penyelidikan Satreskrim Polres Batu. Laporan dilayangkan Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Kota Batu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya