Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dulu tak menyesal, Pemred Obor Rakyat kini minta maaf pada Jokowi

Dulu tak menyesal, Pemred Obor Rakyat kini minta maaf pada Jokowi Sidang perdana kasus Obor Rakyat. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, berbalik arah. Jika dulu dia berkeras apa yang dilakukan medianya benar, kini saat duduk di kursi pesakitan, dia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya Setyardi, terdakwa yang lain yang juga redaktur tabloid musiman tersebut, Darmawan Sepriyossa, ikut meminta maaf kepada Jokowi.

"Saya menyadari bisa saja pemberitaan Tabloid Obor Rakyat menimbulkan ketidaknyamanan atau mungkin kemarahan berbagai pihak. Tentu saja khususnya bagi Bapak Jokowi yang menjadi saksi pelapor, dari hati yang paling dalam saya meminta maaf sekiranya ada pemberitaan yang keliru dan kurang tepat," kata Setyardi.

Hal itu dikatakan Setyardi saat membacakan nota pembelaannya di ruang sidang Kartika II Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/6). Baik Setyardi maupun Darmawan, sama-sama didakwa telah mencemarkan nama baik Jokowi.

Permintaan maaf keduanya ini terlihat aneh mengingat wartawan senior itu dulu sangat berkeras tidak bersalah.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, 14 Juni 2014, Setiyardi Budiono berpendapat apa yang ditulis Obor Rakyat merupakan kebenaran, meskipun mengakui dia memasukkan pendapat redaksi di dalam koran tersebut. Salah satunya berita yang kontroversial yakni 'PDIP Partai Salib' di mana Capres Jokowi adalah salah satu kadernya.

"Saya justru terheran-heran menganggap kampanye hitam, pihak PDIP kan bisa mengklarifikasi. Redaksi secara tegas mengatakan 184 nonmuslim kursi DPR itu kan fakta dan pendapat redaksi," lanjut dia di diskusi Polemik 'Hitam Putih Kampanye' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/6).

Dia menambahkan fakta tersebut juga dilatarbelakangi konteks sejarah pembentukan PDIP dulu.

"Mereka berasal fusi yang berideologi nasrani, fakta menunjukkan sekarang caleg PDIP kebanyakan dari non-Islam," sambung lelaki yang memakai baju kota-kotak ala Jokowi kala itu.

Saat berkeras membela diri, Setyardi dan Darmawan masih melenggang bebas alias belum menjadi tersangka dan duduk di kursi terdakwa seperti sekarang ini. Kini, pendukung Prabowo-Hatta tersebut meminta belas kasih Jokowi, yang sudah menjadi kepala negara.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu

Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya