Merdeka.com - Menteri KKP Edhy Prabowo sempat mengungkapkan komitmennya untuk membuat bangga Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Hal itu diungkap seminggu setelah dilantik menjadi Menteri KKP.
Dalam wawancara khusus merdeka.com dengan Menteri Edhy, dia berkomitmen untuk membuat nelayan kembali tersenyum.
“Presiden sangat berharap di tangan saya, nelayan-nelayan bisa tersenyum, nelayan yakin dengan masa depan anaknya ada jaminan,” kata Edhy.
Edhy juga bercerita, menjadi menteri bukanlah sebuah cita-citanya. Sebab, cita-citanya sudah terlampaui saat menjadi anggota DPR tiga periode lamanya.
Dia pun sangat bangga dengan kepercayaan yang diberikan oleh Prabowo. Selama di DPR, Prabowo memberinya jabatan ketua Komisi IV DPR serta ketua Fraksi Gerindra DPR.
“Kalau kehormatan yang diberikan kemudian pembayarannya dengan kegagalan, untuk apa saya pasang badan untuk negara,” imbuh Edhy.
Tidak cuma itu, Menteri Edhy juga berkomitmen untuk terus bekerja untuk rakyat. Membuktikan kepada Presiden Jokowi bahwa tidak salah pilih menteri KKP.
“Ini yang akan saya buktikan Pak Jokowi tidak salah pilih orang. Pak Jokowi programnya diterima masyarakat,” tutur Edhy.
Namun, setahun setelah menjabat sebagai Menteri KKP, Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Edhy kini tengah menjalani pemeriksa di KPK, Rabu (25/11).
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edhy sebelumnya ditangkap KPK bersama beberapa orang lainnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di Tangerang, Rabu (25/11) dini hari.
"Saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyelidik KPK," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, melalui keterangannya di Jakarta.
Dia mengatakan, KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap itu.
"KPK punya waktu 1X24 jam untuk menentukan sikap. Perkembangannya nanti kami informasikan lebih lanjut," kata dia.
Sebelumnya Ketua KPK, Firli Bahuri, mengatakan penangkapan menteri itu terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster. Edhy ditangkap tim KPK di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang saat kembali dari Honolulu, Amerika Serikat.
"Tadi malam menteri kelautan dan perikanan diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu," kata dia.
Terkait penangkapan Edhy, Menhan Prabowo belum bisa dikonfirmasi. Bahkan, jubir Prabowo di Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengaku belum bisa memberikan komentar.
Saat dikonfirmasi merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Dahnil mengaku belum update situasi terkini tentang penangkapan Edhy karena masih berada di Medan.
Demikian juga Gerindra, partai tempat Edhy dibesarkan belum memberikan komentar. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tak bisa dikontak. Sejumlah kader partai menyerahkan semua yang berkaitan penangkapan Edhy pada Muzani.
Simak wawancara lengkap Menteri Edhy dengan merdeka.com seminggu setelah menjabat Menteri KKP:
Baca juga:
Novel Baswedan Ikut dalam Penangkapan Menteri Edhy Prabowo
Ketua KPK: Menteri Edhy Diduga Terlibat Korupsi Penetapan Izin Ekspor Baby Lobster
Istana Tunggu Status dari KPK Terkait Penangkapan Menteri Edhy Prabowo
Sebelum KPK Tangkap Edhy Prabowo, Bisnis Ekspor Benih Lobster Tengah Diperiksa KPPU
Ini Jumlah Harta Kekayaan Edhy Prabowo, Menteri KKP yang Diciduk KPK
Baca Selanjutnya: Ditangkap KPK...
(mdk/rnd)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami