Effendi Simbolon Minta Prajurit TNI di Perbatasan Laporan Apa Adanya ke Presiden
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menilai, prajurit TNI seharusnya menyampaikan fakta apa adanya di lapangan ke presiden. Effendi mengkritik seremonial prajurit TNI yang memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo saat peringatan HUT ke-76 TNI.
"Ketika seremonial upacara HUT kelihatan rapi, bersih, semua laporan tadi 'siap laksanakan' 'baik'. Gue bilang kamu harus laporan apa adanya ke Presiden, mana mungkin Miangas dijaga hanya 10 orang," ujar Effendi dikutip dari keterangannya, Rabu (6/10).
Dalam seremonial itu, prajurit hanya menyampaikan kondisi siap dan terkendali. Padahal kenyataannya ada kekurangan logistik dan alutsista. Para prajurit TNI yang bertugas di perbatasan itu, kata Effendi, harus menyampaikan secara tegas kondisi sesungguhnya di lapangan. Tidak perlu gimik dan menyampaikan hal yang jauh dari kenyataan.
"Giliran upacara, ditampilkan siap. Sudahlah ngapain gimik-gimik, bohong-bohong semua. Sampaikan walaupun itu upacara resmi, sampaikan 'kesiapan kami sangat terbatas, Pak, hanya cukup 2 kali', misalnya begitu," ujar politikus PDIP ini.
Effendi mengatakan, sebagai anggota Komisi I yang bermitra dengan TNI, sudah memperjuangkan kesejahteraan dan alutsista TNI di DPR. Apalagi setelah melakukan kunjungan kerja ke wilayah-wilayah perbatasan dan melihat prajurit TNI menjaga pertahanan.
Effendi mengaku, saat melihat di lapangan akan menjadi pembahasan saat rapat di Komisi I. Misalnya seperti peningkatkan kesejahteraan TNI, logistik, hingga alutsista.
"Kenyataannya begitu kok, logistiknya semuanya terbatas, minim banget," katanya.
"Makanya saya kadang-kadang tanya sama mereka tuh, kalian kalau mau dibela, mbok ketika kalian tampil di publik, apalagi dengan Pak Presiden, jujur juga dong. Ketika di DPR kalian kami bela, ketika ketemu Presiden, kalian semua bilang siap, kalian bilang cukup. Ya kalau cukup, jalan apa adanya," tegas Effendi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat istimewa Prabowo diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapim TNI.
Baca SelengkapnyaDebat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMomen Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut sidang perdana setelah dilantik jadi menteri.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnya