Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eks Honorer Puskesmas di OKU Selatan Jadi Otak Pemalsuan Surat Negatif Swab Antigen

Eks Honorer Puskesmas di OKU Selatan Jadi Otak Pemalsuan Surat Negatif Swab Antigen Keempat tersangka pelaku di Mapolres OKU Selatan, Selasa (14/9). ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi membongkar aksi kawanan pemalsu surat keterangan negatif swab antigen di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan. Empat tersangka ditangkap, termasuk seorang otak pelaku.

Keempat pelaku adalah R (29), DA (35), DE (38), dan MY (38). R merupakan mantan honorer tata usaha (TU) di Puskesmas BPR Ranau Tengah, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.

Terungkapnya kasus ini berawal dari laporan seorang dokter di Puskesmas Banding Agung yang mencurigai dan menemukan surat negatif swab antigen palsu. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku.

Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha mengungkapkan, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam pemalsuan surat hasil tes antigen. Pelaku DA dan DE yang bekerja sebagai sopir dan kondektur bus mencari orang atau penumpang yang membutuhkan surat keterangan negatif tes swab antigen.

Pesanan kemudian diserahkan kepada pelaku MY yang berpura-pura sebagai tenaga medis. Padahal MY juga sehari-hari bekerja sebagai sopir bus.

Setelah itu, MY menghubungi pelaku R untuk dibuatkan surat pesanan. R yang berstatus mantan pegawai puskesmas dan kini bekerja sebagai TU di SD di kampungnya membuat surat dengan cara mengedit surat tes swab antigen di laptop miliknya.

Setelah dicetak, surat itu ditambah cap dan tanda tangan palsu. Hasil surat buatan R cukup mirip dengan aslinya.

"Kami menangkap empat pelaku pemalsuan surat keterangan negatif tes swab antigen, mantan staf TU puskesmas jadi otak pelaku," ungkap Indra, Selasa (14/9).

Dia mengatakan, para tersangka memanfaatkan situasi pelaku perjalanan ke luar kota yang membutuhkan surat itu. Mereka pun mencari para penumpang yang menginginkan dokumen itu tanpa menjalani tes. "Mangsanya penumpang yang ingin keluar kota," ujarnya.

Kawanan ini mengaku beraksi mulai Agustus 2021. Mereka berhasil menjual 28 surat keterangan palsu.

Selembar surat palsu dijual seharga Rp100 ribu. Hasilnya dibagi rata, masing-masing pelaku mendapat Rp25 ribu per lembar.

"Mengakunya baru bulan lalu, masih kami lakukan pemeriksaan" kata dia.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP tentang pemalsuan surat. Mereka terancam pidana maksimal enam tahun penjara.

Dalam kasus ini, penyidik menyita 12 lembar surat keterangan palsu, ponsel, printer, dan laptop. "Sejauh ini baru empat orang yang terlibat, apakah ada penambahan tergantung perkembangan dari penyidikan," pungkas Indra.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Kampung Bahari Digerebek, Puluhan Orang Ditangkap & Senpi, Narkoba Hingga Bom Asap Disita
Kampung Bahari Digerebek, Puluhan Orang Ditangkap & Senpi, Narkoba Hingga Bom Asap Disita

Pihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Mengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi

Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Oknum Polisi di Laporkan ke Polda Jambi Atas Dugaan Pemerkosaan
Oknum Polisi di Laporkan ke Polda Jambi Atas Dugaan Pemerkosaan

Diduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban

Baca Selengkapnya
Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng
Kisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng

Teguh, pendiri Srimulat mengatakan bahwa seluruh anggotanya bukan orang ganteng

Baca Selengkapnya
Penahanan Lukas Enembe Sudah Dibantarkan Sejak Oktober, KPK Gandeng IDI dan Dokter Singapura
Penahanan Lukas Enembe Sudah Dibantarkan Sejak Oktober, KPK Gandeng IDI dan Dokter Singapura

Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sekira pukul 11.00

Baca Selengkapnya
10 Saksi Kubu Anies Mendadak Mundur Jelang Beri Keterangan di Sidang Sengketa Pilpres, Ada Kepala Desa hingga Petugas Pemilu
10 Saksi Kubu Anies Mendadak Mundur Jelang Beri Keterangan di Sidang Sengketa Pilpres, Ada Kepala Desa hingga Petugas Pemilu

Ada beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya