Fadli Zon Sebut Polisi Cuma Butuh 2 Jam Buat Ungkap Dalang Tabloid Indonesia Barokah
Merdeka.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon meminta polisi mengusut tuntas Tabloid Barokah. Menurutnya, hanya perlu waktu dua jam jika polisi ingin mengusut dalang di balik tabloid tersebut.
"Kalau mengusut menurut saya dua jam juga selesai itu, pasti diketahui siapa otak di belakangnya, dimana percetakannya. Dua jam lah," kata Fadli saat ditemui kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat (27/1).
Menurutnya hal itu mudah, polisi tinggal mencari alamat percetakan yang asli. Sebab, tabloid tersebut sudah jelas palsu dan menggunakan alamat palsu.
"Ini juga merugikan pers sendiri dan Dewan Pers sendiri mengatakan ini harus diusut oleh Bareskrim, nah sekarang Bareskrim harus mengusut itu," lanjut Fadli.
Sementara, Jubir Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade sebelumnya mengakui sudah melakukan penyelidikan terkait siapa dalang di balik tabloid Indonesia Barokah. Dia pun menangkap jejak digital dari Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid.
Maka dari itu, Fadli ingin polisi mengusut tuntas tanpa tebang pilih. Politisi Partai Gerindra itu mencium adanya aroma keberpihakan polisi pada kasus Tabloid Barokah ini.
"Kalau terlibat ya harus diusutlah, dulu kan yang Obor Rakyat juga diusut, kemudian mereka menjalani hukuman, jadi saya kira jangan diskriminatif," kata dia.
"Termasuk pernyataan-pernyataan pihak kepolisian kan ada kecenderungan membela. Ini kan merugikan pihak kepolisian sendiri, mbok ya netral dulu lihat dan selidiki," ujar Fadli Zon.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaBansos merupakan program pemerintah, sehingga tidak benar jika hanya diklaim salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 02 sampaikan ucapan terima kasih kepada polisi yang melakukan pengawalan kepadanya.
Baca Selengkapnya