Merdeka.com - Front Pembela Islam (FPI) Sumatera Selatan menolak kontingen Myanmar ikut bertanding di ajang Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang 2018. Ini sebagai salah satu bentuk kecaman atas tindakan kekerasan terhadap Muslim Rohingya oleh militer Myanmar.
Ketua FPI Sumsel, Mahdi menuturkan, emosi umat muslim Indonesia bisa semakin memuncak jika kekerasan terhadap Muslim Rohingya tak kunjung dihentikan. Pihaknya meminta pemerintah Indonesia menolak Myanmar sebagai peserta dalam ajang olahraga terbesar di Asia itu.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kontingen Myanmar harus ditolak ikut Asian Games 2018. Pemerintah diminta mengambil sikap," ungkap Mahdi, Senin (4/9).
Penganiayaan terhadap muslim Rohingya merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Selain bakal mengirim 1.500 relawan ke Myanmar, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar aksi damai serentak di beberapa tempat di Palembang. Aksi ini diperkirakan diikuti 10.000 massa.
"Aksi ini dirangkai dalam acara tabligh akbar dan penggalangan dana untuk korban Rohingya. Target kita Rp 5 miliar terkumpul, dan juga bakal penggalangan beras bagi sesama muslim," ujarnya.
FPI juga mengajak umat Budha di Provinsi Sumsel bersatu menyatakan sikap terkait kekejaman pemerintah Myanmar. Sebab, ribuan nyawa manusia melayang dengan cara sadis oleh militer Myanmar.
"Kami minta umat Budha Sumsel juga turun tangan, samakan persepsi dan mengutuk kekerasan itu," ucapnya.
(mdk/noe)
Bela Muslim Rohingya, massa FPI Sumsel bersiap berangkat ke Myanmar
Umat Buddha Aceh desak militer Myanmar setop kekerasan etnis Rohingya
Tersangka Persekusi Banser Ditangkap Polisi
Bela Muslim Rohingya, demonstran di Malang gelar teatrikal
Soal Rohingya, Anggota Komisi I usul RI putus hubungan diplomatik dengan Myanmar
Militer Myanmar harus segera menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya
Ridwan Kamil ajak warga Bandung urunan buat pengungsi Rohingya
Pegawai Kementerian BUMN Ungkap Beda Kepemimpinan Erick Thohir dan Rini Soemarno
Dekan UMB Sebut Anak Stres Bukan Karena UN, Tapi Persepsi Salah Tentang Kecerdasan
Mahfud, Sandiaga Uno dan Tito Diundang di Mukernas PPP
Kemendikbud Siap Beberkan Kajian Soal Penghapusan UN Saat RDP dengan DPR
Kenali Sejumlah Tanda-Tanda dari Buah dan Ikan yang Terkontaminasi Formalin
Komisi IV DPR Soroti Banyaknya TKI Terlantar di Bandara Asing
Kerja Bakti, Warga Citayam Village Tangkap Anak Kobra
Sadar Kelola Aset Besar, Erick Thohir Mau Pemimpin BUMN Bersih dan Profesional
PGRI Keluhkan Aturan dan Regulasi di Kemendikbud Bikin Guru Tak Merdeka
Kanselir Jerman Masih Jadi Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Versi Forbes
Jelang Natal, Polri Fokuskan Pengamanan Gereja dan Jemaat Beribadah
Menteri Erick Ingatkan Pimpinan BUMN Waspada Godaan Harta, Takhta dan Wanita
Lagi Tunggu Pembeli, Pedagang Sayur di Pasar Depok Dipatuk Anak Kobra
'Pertempuran' Facebook dan Schrems Hampir Berakhir
VIDEO: Struktur Bata Diduga Candi Pra-Majapahit Ditemukan di Kota Batu
PGRI Soal Sistem UN Dihapus: Ini Jangan Coba-Coba, Perlu Kajian Matang
China Peringati 82 tahun Pembantaian Nanjing
Penjara Aktivis dan Tapol di Saudi Kebakaran, Tiga Napi Tewas dan 21 Luka
Lagi-Lagi, Sri Mulyani Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh Dunia Versi Forbes
Komplotan Jambret Bikin Resah Pengunjung Kota Tua Ditangkap
Daniel Mananta: Agnez Mo Lebih Indonesia dari yang Bilang Dia Gak Indonesia
Mengintip Ruang Rehat Pasien RSJ Grogol Usai Beraktivitas
AS Selidiki Kecelakaan Tesla Terkait Sistem Autopilot
Nia Ramadhani Tidak Bisa Buka Pintu Kamarnya, Warganet Bilang Langsung Ganti Rumah
Sinergi Fintech dan UMKM Kunci RI Tangkal Dampak Resesi Global
Damkar Kabupaten Bogor sebut 3 Perumahan di Citayam Diteror Ular kobra
Langsung Habis di Hari Pertama, Ini Spesifikasi Samsung Galaxy Fold
Selamat! Lulus Sidang Skripsi, Pasha Ungu Raih Gelar Sarjana
Pantau Titik Harimau Sumatera, Kamera Trap Dipasang di Kampar Riau
Warga Cirebon Geger Puluhan Ekor Kambing Mati Misterius dan Mengenaskan