Gadis SMP di Inhu dicabuli hingga gangguan jiwa
Merdeka.com - Seorang gadis belia inisial TK (15) siswi SMP Rengat kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) propinsi Riau, mengalami gangguan jiwa alias stres akibat dicabuli pacarnya sebanyak 4 kali. Merasa dirugikan, orang tua korban inisial SM melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut ke polisi.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK dikonfirmasi merdeka.com Rabu (18/6), mengatakan kasus ini sudah ditangani dan pelakunya berinisial RI tengah diburu.
"Orang tua korban sudah melapor beberapa waktu lalu, pelaku tengah dicari oleh jajaran Polres Indragiri Hulu," kata Guntur.
Data di kepolisian menyebutkan, orang tua korban SM mulai menaruh curiga sewaktu melihat perubahan sikap sang anak. TK selalu termenung dan sering tertawa sendiri.
Penasaran, SM mencoba bertanya ada masalah apa yang dialami sang anak. Awalnya, TK hanya diam. Tak mau terjadi apa-apa, SM membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
Alangkah kagetnya SM sewaktu mengetahui hasil labor yang menyebut anaknya tidak perawan lagi. SM pun bertanya siapa yang telah melakukan kejahatan seksual pada TK.
Dipenuhi perasaan takut, TK berujar bahwa dirinya dipaksa sang pacar melakukan hubungan badan. Peristiwa itu sudah 4 kali dilakukan oleh pacarnya RI.
Tak terima, SM melaporkan RI ke polisi. Dia ingin pelaku yang telah melakukan kejahatan seksual pada anaknya ditangkap dan diproses sesuai aturan berlaku.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca Selengkapnya