Merdeka.com - Kepala BNPB Doni Monardo meminta Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) memonitor dan mengkoordinasi pusdalops di daerah, baik provinsi dan kabupaten serta kota. Hal ini dilakukan, sebagai langkah antisipasi dari peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.
"BMKG memprakirakan cuaca pada 28 September 2020 dengan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa wilayah," tulis Doni dalam siaran persnya, Senin (28/9).
Sesuai catatannya, lanjut Doni, wilayah perlu kewaspadaan adalah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung dan Jawa Barat.
"Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut dan berlokasi dekat dengan sungai-sungai baik di bagian hulu hingga hilir serta wilayah berpotensi banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," minta Doni.
Selain itu, lanjut Doni, pemukiman yang berdekatan dengan tebing atau di wilayah perbukitan untuk memantau kondisi lingkungan sekitar.
"Langkah pencegahan dini dibutuhkan untuk mengantipasi dampak longsor yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi maupun struktur tanah yang labil," jelas dia.
Doni menambahkan, dalam ancaman bencana alam akibat cuaca ekstrem, masyarakat tetap diminta memperhatikan protokol Kesehatan apabila harus melakukan evakuasi.
"Tingkatkan kewaspadaan potensi bahaya hidrometeorologi ini, juga protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 masih terjadi berbagai wilayah,” Doni menandasi.
Baca Selanjutnya: Potensi Longsor...
(mdk/rnd)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami