Hingga 20 April, Pemerintah Periksa 49.766 Spesimen Terkait Covid-19
Merdeka.com - Sebanyak 49.766 spesimen dari jumlah kasus 43.749 orang telah diperiksa pemerintah terkait Covid-19. Demikian disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
Yurianto menyebutkan, dari jumlah kasus total yang diperiksa spesimen tersebut, sebanyak 36.989 dinyatakan negatif dari Virus Corona atau Covid-19 dan 6.760 dinyatakan positif.
"Sampai tanggal 20 april 2020, pukul 12.00 Wib, kita laporkan spesimen, 49.766 spesimen, berasal dari 43.749 orang, positif, 6.760, negatif 36.989 orang," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/4).
Katanya, pemeriksaan itu dilakukan di 36 laboratorium. Namun, menurut Yurianto, jumlah laboratorium itu nantinya akan terus bertambah.
"Kinerja pemeriksaan laboratorium 36 laboratorium sudah bekerja dengan aktif, hari ini setelah pukul 12.00 Wib, kemudian akan lebih banyak lagi seiring diterima 20.000 tes lebih diterima kemarin," ujar Yurianto.
Dalam kasus ini, lanjutnya, pasien yang dinyatakan positif virus asal Wuhan, China itu tercatat 6.760, di mana bertambah sebanyak 185 orang.
Sementara pasien sembuh bertambah 61 orang menjadi 747 pasien.
"Kemudian pasien meninggal bertambah 8 menjadi 590 orang," pungkasnya.
181.770 ODP, 16.343 PDP
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengakui, masih ada peningkatan orang yang masuk status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). ODP dan PDP diprioritaskan untuk dilakukan pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
"Sementara kinerja terhadap layanan pasien, identifikasi ODP 181.770 orang, PDP 16.343 orang," kata Yurianto.
"Jumlah ini segera dilakukan pemeriksaan real time PCR," sambung Yurianto.
Terkait adanya penambahan kasus, Yurianto mengakui masih ada orang yang terpapar virus asal Wuhan, China ini. Namun, berdasarkan data Sabtu (18/4) kasus baru pasien Corona ditemukan sebanyak 325. Kemudian, data Jumat (17/4) menyatakan kasus baru pasien corona sebanyak 407, dan Minggu (19/4) sebanyak 327 kasus.
"Secara detail kami tambahkan bahwa kasus positif hari ini 185 orang," ujarnya.
DKI Jakarta Terbanyak Ditemukan Kasus
DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak ditemukan kasus baru pasien Corona. Sebanyak 79 kasus baru tercatat ditemukan di ibu kota, per Senin ini. Selain Jakarta, kasus baru pasien Corona juga ditemukan di Bali 5 kasus, Banten 29 kasus, Yogyakarta 2 kasus, Jawa Barat 25 kasus, Jawa Tengah 3 kasus, Kalimantan Timur 4 kasus, dan Kalimantan Tengah 14 kasus.
Selanjutnya, kasus baru pasien corona juga ditemukan di Kalimantan Utara 5 kasus, Nusa Tenggara Barat 11 kasus, Sumatra Barat 2 kasus, Sumatra Utara 2 kasus, dan Riau 4 kasus.
"(Pasien sembuh) DKI Jakarta paling banyak 230 orang, Jawa Timur 98 orang, Sulawesi Selatan 63 orang, Jawa Barat 56 orang, Jawa Tengah 51 orang. Jika ditotal dengan provinsi lainnya 747 pasien," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya