IDI Minta Pembagian Masker Hindari Kumpulkan Massa
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat ataupun instansi yang hendak membagikan masker atau hand sanitizer untuk menghadiri pengumpulan massa dalam satu titik. Menurut Ketua Umum PB-IDI dr. Daeng M. Faqih hal itu berpotensi dapat menjadi ajang penyebaran virus Corona secara luas.
"Metodenya jangan seperti itu, itu malah beresiko kan. Di satu sisi kita kan gak boleh berkerumun," kata Daeng M. Faqih kala dihubungi Liputan6.com, Senin (23/3/2020).
Daeng M. Faqih mengatakan, pihaknya mendukung upaya bagi-bagi masker ke masyarakat yang dilakukan beberapa pihak, namun caranya jangan sampai justru membuat semakin banyak orang tertular.
"Yang ideal itu mestinya (masker) didatangkan ya. Masyarakat itu social distancing-nya kan suruh tinggal di rumah tuh," ucapnya.
Ketua Umum IDI itu meminta bahwa pembagian masker bisa dilakukan dengan cara dari rumah ke rumah. Mengingat saat ini masyarakat tengah diminta untuk melakukan penjarakan sosial atau social distancing.
"Kalau menurut saya didatangi ke rumah-rumah (pembagiannya). Terutama pada rumah-rumah yang sudah masuk peta penelusuran kasus. Misalnya dia ditelusuri karena dia kontak dengan penderita, itu yang didatangi," imbauannya.
Sebelumnya diketahui, Polda Metro Jaya beserta sejumlah artis tanah air membagikan masker dan cairan sanitasi tangan atau hand sanitizer gratis di Pasar Tanah Abang. Dalam sebuah foto dan video menunjukkan pembagian dilakukan tanpa mengindahkan seruan social distancing. Hal ini terlihat dari banyaknya kerumunan massa saat pembagian tersebut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPolisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya