Jelang Musim Baru, Persib Dibayangi Masalah Flare dan Denda Miliaran Rupiah
Merdeka.com - Pelarangan flare menjadi salah satu fokus manajemen Klub Persib Bandung dalam aspek keselamatan dan kenyamanan penonton jelang pekan perdana Liga 1 bergulir pada akhir pekan ini. Pelanggaran akan berbuah sanksi berat bagi klub dan penonton.
Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono mengatakan, persoalan flare ini bukan hal yang baru. Pihaknya pun kerap mengantisipasi dengan pemeriksaan ketat kepada penonton, namun kerap kecolongan.
Hal ini diharapkan tidak berulang. Karena pelanggaran itu berujung pada sanksi dan merusak citra tim, termasuk para pendukung.
"Ini harus kembali ke niat dan kesadaran masing-masing supporter. Regulasi ada aturan jelas," kata Teddy, Selasa (27/6).
Pada musim lalu, manajemen Persib Bandung harus mengeluarkan kurang lebih Rp4 miliar untuk membayar sanksi akibat pelanggaran, termasuk yang disebabkan oleh menyalakan flare.
"Rp3 sampai Rp4 miliar terbuang hanya untuk sesuatu sanksi sia-sia dan tidak pernah belajar dari situ. Buat kita pengurus di klub, uang segitu dibuang buat bayar denda sayang banget, kebutuhan kita banyak banget," jelas dia.
"Sanksi denda tidak efektif buktinya tidak ada kesadaran. Melakukan pengurangan poin terhadap klub yang mana suporternya menyalakan flare. Harus ada suatu regulasi membuat efek jera karena hukuman denda rupiah tidak memberi efek jera," Teddy melanjutkan.
Di tempat yang sama, Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat Iskandar Kunaefi mengaku akan meningkatkan standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan saat pertandingan.
Dari pihak kepolisian, flare menjadi salah satu hal yang disoroti. Maka dari itu, pihaknya menyiapkan sejumlah regulasi tambahan, termasuk sanksi, berdasarkan evaluasi dari musim lalu.
"flare sangat membahayakan, bisa membawa risiko, dampak kesehatan yang hadir di sana. Flare ini belum semua menyadari tingkat bahaya luar biasa. Sisi suhu, flare ketika dinyalakan 1.600 derajat celcius, flare tidak bisa padam kecuali padam sendiri," jelas dia.
"Kami review ulang SOP kita pada saat hari H (pertandingan), proses pengecekan, body checking dan mapping ulang penempatan. Kedua, melarang membawa masuk makanan seperti nasi bungkus, nasi timbel atau snack. Karena yang terjadi memang cara penyelundupan dimasukkan ke dalam nasi bungkus," ia melanjutkan.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono menyatakan bahwa supporter yang membawa flare ke stadion saat Persib bertanding di kandang, diberikan sanksi tidak bisa masuk ke stadion untuk menonton sepak bola.
"Tidak boleh bawa flare, kalau ada yang bawa tidak boleh nonton. Kita sudah sepakat yang diamankan tidak boleh nonton," kata Budi di Polrestabes Bandung.
"Karena beli tiket ini menggunakan NIK jadi nanti diblokir, berikutnya dia enggak boleh beli lagi. Nanti kita catat, kita data, kita serahkan ke manajemen Persib agar pertandingan berikutnya tidak bisa nonton lagi," beber dia.
Semua itu merujuk pada Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang membawa barang berbahaya.
Pertandingan Perdana, Siapkan Ribuan Personel
Persib Bandung dijadwalkan mengawali pertandingan perdana Liga 1 hari Minggu (2/7) Sore melawan Madura United. Meski belum ada kepastian mengenai stadion yang akan digunakan, pihak kepolisian menyiapkan 2.613 personel.
Personel tersebut merupakan gabungan polisi, TNI, petugas pemadam kebakaran, petugas kesehatan, hingga personel steward yang bertugas menjaga arena pertandingan di dalam stadion.
"Maka dari itu kita telah menjelaskan pola pola pengamanan termasuk apa saja yang boleh dan tidak boleh pada pertandingan sepakbola tersebut," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaFlare sampai petasan pun langsung dinyalakan membuat suasana area SUGBK sontak menyala merah.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerusuhan terjadi ketika Semen Padang tertinggal dengan skor telah 0-3 dari tim tamu, PSBS Biak.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPemain sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' itu bahkan tidak melontarkan sepatah dua patah kata terhadap awak media yang mengerubunginya
Baca SelengkapnyaDatangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya