Jenazah Diduga ABK KM Lintas Timur Ditemukan di Perairan Banggai
Merdeka.com - Satu jenazah ditemukan mengapung di perairan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, diduga anak buah kapal KM Lintas Timur yang tenggelam di Selat Taliabo, Provinsi Maluku Utara.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Kota Palu, Basrano mengatakan, jenazah diduga ABK KM Lintas Timur ditemukan nelayan setempat mengenakan jaket pelampung di leher.
"Ciri-ciri jenazah tersebut mengenakan celana pendek hitam dan kaos berkerah warna gelap, serta ada tato di lengan sebelah kanan," ungkap Basrano, Sabtu (8/6).
Setelah menerima informasi penemuan mayat sekitar pukul 10.30 WITA, dia memerintahkan KM SAR Bhisma menuju lokasi penemuan korban untuk selanjutnya dievakuasi.
Guna memastikan benar atau tidaknya jenazah tersebut korban kapal tenggelam, tim SAR menyerahkan jenazah ke pihak Rumah Sakit Luwuk untuk diindentifikasi.
"Jenazah ditemukan sekitar tujuh mil dari garis pantai Desa Bolubung, Kecamatan Bulagia Utara, Kabupaten Banggai," ujarnya.
Hingga Sabtu petang, kegiatan SAR bangkai kapal dan awak KM Lintas Timur yang melibatkan TNI dan Polri baru menemukan dua korban, satu selamat serta satu meninggal dunia.
Dia memaparkan, proses pencarian kapal tenggelam di sekitar perairan Banggai hingga laut Banda melibatkan helikopter Super Puma HR 3213 milik TNI-AU dari lanud Hasanuddin Makassar, yang beroperasi sejak Jumat (7/6), mengangkut sekitar 14 personel.
Sebelum Super Puma dikerahkan, satu pesawat intai Boeng 737.200 TNI-AU juga terlibat dalam misi pencarian bangkai KM Lintas Timur di perairan bagian Timur Sulawesi Tengah.
"Kegiatan SAR dilakukan melalui jalur udara dan laut guna mengoptimalkan pencarian bangkai kapal dan awak KM Lintas Timur yang masih tersisa 16 orang, " tutur Basrano.
KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara tenggelam di selat Taliabo, Provinsi Maluku Utara mengangkut 3.000 ton semen dinahkodai Martinus Matitaputi berlayar dari Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara menuju Morowali, Sulawesi Tengah dengan awak kapal berjumlah 18 orang dinahkodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 14.00 WITA.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenazah akan diterbangkan melalui Bandara internasional Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaBukan dibuang ke laut, ini potret ruangan khusus untuk menyimpan jenazah di dalam kapal pesiar.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaTiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaMeski sudah dipisahkan oleh dua dunia yang berbeda, kasih sayang pria ini tak kian putus begitu saja.
Baca Selengkapnya