Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan Panglima Kodam (Pangdam) seluruh Indonesia dan Komandan Korem (Danrem) Tipe A sebanyak 60 orang di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan dilakukan secara tertutup pada pukul 09.00 WIB.
Usai pertemuan, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono menjelaskan, Presiden Jokowi memberikan arahan seputar tugas Pangdam. "Enggak ada yang spesifik," kata Eko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).
Jokowi juga mengingatkan kembali pentingnya dukungan Pangdam dalam mewujudkan agenda strategis bangsa. Pangdam juga diminta meningkatkan komunikasi baik dengan para kepala daerah.
Pesan yang sama sudah disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
"Ya, itu tadi dipertegas aja lagi. Udah penegasan itu saja, enggak ada yang lain lain," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi meminta Pangdam terus meningkatkan komunikasi dengan para gubernur di wilayah kerjanya masing-masing. Hubungan harmonis antara kepala daerah dan penegak hukum dinilai bisa meminimalisir terjadinya konflik horizontal. Selain itu, hubungan baik kedua pihak bisa menciptakan rasa aman di lingkungan masyarakat.
"Kalau ada salah satu dari tadi yang saya sebut tidak rukun, satu saja akan menjadi masalah besar dalam setiap menangani problem-problem yang ada di daerah," ujar Jokowi di SICC, Sentul, Bogor, Rabu (13/11).
Jokowi mengingatkan Pangdam agar responsif dalam menangani persoalan sekecil apapun. Pangdam diminta tidak menganggap remeh apabila terdapat indikasi yang bisa merusak keamanan.
"Melihat sekecil apapun sebuah peristiwa jangan menggampangkan, karena dunia penuh, negara negara penuh dengan ketidakpuasan," ucap dia.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mencontohkan gelombang demonstrasi yang terjadi di Hong Kong dan Chile akibat ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah. Lebih dari lima bulan demo di Hong Kong memicu negara tersebut menuju resesi.
"Di Chile juga sama, urusan kenaikan tarif transport, yang hanya 4 persen, menjadi gelombang demo sehingga efek yang harusnya dilakukan bulan ini dibatalkan. Hati hati ketidakpuasan seperti ini," kata Jokowi.
"Kemudian di Bolivia, karena sengketa Pemilu yang tidak ditangani secara preventif dengan baik, akhirnya Presiden Evo Morales mundur. Dan contoh-contoh ketidakpuasan di negara lainnya mulai banyak muncul. Hati hati menangani hal yang kecil. Kalau kita tidak bisa antisipasi bisa melebar ke mana-mana," pungkasnya. (mdk/bal)
Baca juga:
Rakornas Indonesia Maju, Panglima TNI dan Kapolri Bicara Keamanan Negara
Kakor Brimob, Kepala RSPAD dan Danpuspom TNI Bakal Diisi Jenderal Bintang 3
Moeldoko Sebut Kepala Staf Paling Pas Duduki Jabatan Wakil Panglima TNI
Viral Video Polisi di Palembang Adu Jotos dengan 2 TNI di Jalan
Jokowi Minta Kepala Daerah dan Penegak Hukum Bersinergi
Prabowo Pastikan Tidak akan Ada Wajib Militer
'Banjir' Wakil Menteri di Kabinet Jokowi
Menpan RB: Eselon Tidak Dipangkas, Tapi Merampingkan Birokrasi
Leonardo DiCaprio Bantah Tudingan Presiden Brasil
Presiden Jokowi akan Membentuk Badan Regulasi Nasional
Jokowi: Menteri Boleh Terbitkan 1 Peraturan, Tapi Harus Hilangkan 10 Aturan
Jokowi: Pemangkasan Eselon Tak Potong Pendapatan, Jangan Dipelintir!
Sederhanakan Aturan, Presiden Jokowi Segera Bentuk Badan Regulasi Nasional
Jokowi Minta Kepala Daerah dan Penegak Hukum Bersinergi
Jokowi ke Kepala Daerah: Setop Buat Perda yang Membebani Masyarakat, Setop!
Tiga Mobil Mewah yang Tunggak Pajak Ratusan Juta Terparkir di Apartemen Regatta
Wapres Ma'ruf Amin Tutup Munas Partai Golkar
BNN sebut Kandungan Ganja untuk Obat Belum Teruji
Wapres Sebut Munas Golkar Awalnya Gegeran dan Berakhir Gergeran
Tutup Munas Golkar, Wapres Ma'ruf Amin Harap Airlangga dan Bamsoet Kompak
Agung Laksono Kembali Jabat Ketua Dewan Pakar, Akbar Tandjung Dewan Kehormatan
Munas Golkar Ditutup, Airlangga Terima Kasih pada Bamsoet
Tambah Struktur Kepengurusan Dewan, Golkar Akomodasi JK dan Luhut
Erick Thohir Ungkap Kronologi Harley Selundupan dari Dua Surat Ini
Polda Papua Barat Periksa 3 WN China Terkait Penambangan Emas Ilegal di Tambrauw
Deretan Pariwara Lembaga Keuangan Terbaik Versi OJK
Menteri Sofyan Djalil: Prototipe Investasi Hijau Bawa Pengelolaan SDA Lebih Baik
KPK Sita Dokumen dari Kantor Dinas Penanaman Modal Kota Dumai
Bos Martha Tilaar Hingga Istri Nadiem Cerita soal Kontribusi Perempuan ke Ekonomi
105 Karyawan Pabrik di Sleman Keracunan Usai Makan Ikan Tongkol
ActionCOACH: Startup Teknologi Kita Punya Problem Besar di Tiga Isu Ini
Garbi Depok Protes, Billboard Baru Sehari Dipasang sudah Diturunkan
Pengusaha: Pekerja Vietnam dan Thailand Paling Siap Hadapi Mobil Listrik
Pembukaan Festival Budaya Nusantara III Kota Tangerang Sajikan Atraksi Ragam Budaya
Presiden PKS: Tak Fair Menilai Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin yang Baru Dilantik
629 Perempuan Pakistan Jadi Korban Pengantin Pesanan di China
Optimalkan Pemanfaatan Dalam Negeri, DPR Dorong Penurunan Harga Gas untuk Industri
Pemerintah Buka Pintu untuk Habib Rizieq Jika Ingin Pulang
Polisi Sebut Masalah Anggota DPRD Pekanbaru Soal Bisnis Apartemen Berakhir Mediasi
Diminta Megawati, Jokowi Segera Cari Pengganti Ma'ruf dan Mahfud di BPIP
Kesal Macet, Pengendara Motor Jebol Penutup Putaran di Kolong Fly Over Satrio
Pemerintah Denmark Turun Tangan Pengembangan EBT di Empat Provinsi
Kepala BNN: Ada 3,6 Juta Orang Pengguna Narkotika di Indonesia Tahun 2019