Jokowi Wanti-wanti Perubahan APBN Akibat Covid-19 Transparan dan Akuntabel

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 menambah defisit APBN karena penambahan belanja negara. Jokowi pun meminta pada para menteri di bidang ekonomi untuk cermat melakukan kalkulasi dalam perubahan postur APBN.
"Saya minta menteri koordinator perekonomian, menkeu, bappenas, melakukan kalkulasi lebih cermat, detail, matang terhadap risiko fiskal kita ke depan," kata Jokowi saat menggelar rapat terbatas terkait Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Perubahan Postur APBN Tahun 2020 melalui siaran telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan tentang transparansi perubahan postur APBN. Hal ini penting dilakukan agar penggunaan uang negara menjadi akuntabel.
"Sehingga APBN 2020 bisa dijaga, dipercaya dan tetap kredibel," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung tentang program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Jokowi juga mengingatkan, agar PEN dilakukan dengan hati-hati dan transparan.
"Saya ingatkan program pemulihan ekonomi harus dilakukan secara hati-hati, transparan, akuntable, mampu mencegah terjadinya moral hazard. Ini penting sekali," kata Jokowi.
Baca juga:
Pendapatan Negara Turun, Defisit APBN 2020 Bakal Tembus Rp1.039 Triliun
Revisi Perpres 54/2020, Pemerintah Siapkan Skema Baru Dukung UMKM
Edhy Prabowo Ajukan Dana Tambahan Rp1,24 Triliun untuk Nelayan
Kemenkeu Sebut Tunjangan Guru dan Dana BOS Tak Berkurang Untuk Anggaran Covid-19
Komisi X Sepakati Perubahan Anggaran Kemendikbud Rp4,9 Triliun
Baca Selanjutnya: Dalam kesempatan itu Jokowi juga...
(mdk/rnd)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami