Jumlah Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Berkurang 15 Orang
Merdeka.com - Jumlah pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/6). Jumlah pasien Covid-19 dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran saat ini berjumlah 625 orang.
"Pasien rawat inap berkurang 15 orang. Semula 640 orang menjadi 625 orang," kata perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel (Marinir) Aris Mudian.
Dia mengatakan, jumlah pasien dirawat saat ini berkurang dari sebelumnya. Angka penurunan juga ditunjukan dengan pasien yang positif Covid-19 yang berkurang 1 orang.
"Semula 568 menjadi 567 orang," tutur Aris.
Adapun, masih kata dia, untuk hari ini tidak ada yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sedangkan, lanjut dia, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga berkurang. Dari 72 menjadi 58 orang.
"Berkurang 14 orang," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnya