Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Covid Naik, Kemendikbud Ristek Kukuh Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Kasus Covid Naik, Kemendikbud Ristek Kukuh Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pemkot Medan Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka, Begini Potretnya. Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus Covid-19 nasional mengalami tren kenaikan cukup signifikan. Rekor kasus tertinggi tercatat pada Sabtu, 26 Juni 2021 lalu yang mencapai lebih dari 21 ribu kasus harian. Sejumlah pihak meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada awal tahun ajaran baru 2021/2022 di pertengahan Juli mendatang.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Jumeri mengatakan, pihaknya tetap mendukung PTM Terbatas asalkan sesuai dengan SKB 4 Menteri soal pembelajaran di tengah pandemi.

"Indonesia itu kan sangat luas, banyak pulau, banyak provinsi, banyak kabupaten kota. Kondisi setiap provinsi, setiap kabupaten kota, setiap pulau itu berbeda. Untuk itu Kemendikbud Ristek bersama dengan tiga kementerian lain, Kemenkes, Kemendagri dan Kementerian Agama untuk tetap menggelar pembelajaran tatap muka selain mengacu pada SKB 4 menteri yang terteken tanggal 30 Maret 2021," kata Jumeri dalam sebuah diskusi daring, Selasa (29/6).

Ia meminta kepada daerah untuk bisa menerapkan Instruksi Mendagri Nomor 14 tahun 2021, yaitu PPKM mikro. Sehingga di daerah-daerah zona merah, anak-anak akan tetap belajar dari rumah. Namun daerah yang aman dapat melaksanakan opsi PTM Terbatas.

"Jadi jangan disamaratakan seluruh wilayah negeri ini, karena anak-anak kita sangat membutuhkan kehadiran bapak ibu guru kita, membimbing mereka, mengasuh mereka, memberi pencerahan kepada anak-anak," jelasnya.

Usulan Tunda PTM Terbatas

Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri meminta Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim supaya menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang rencananya digelar serentak pada Juli 2021 mendatang. Mengingat adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

"Kami meminta Mas Menteri Nadiem menunda pembukaan sekolah dan PTM yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Juli 2021. Kami juga meminta pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), agar dapat menahan laju sebaran Covid-19," katanya dalam keterangan tulis, Kamis (24/6).

Kendati PTM Terbatas tak bisa dilakukan, dia meminta, pembelajaran tetap berjalan lewat pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Untuk itu, menyambut tahun ajaran baru 2021/2022, Imam juga meminta Nadiem untuk segara menerbitkan aturan mengenai Masa Orientasi Sekolah (MOS) Tahun Ajaran 2021/2022 di masa pandemi Covid-19.

Aturan soal MOS selama pandemi dibutuhkan sekolah guna menghadapi awal semester baru di tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli nanti. Supaya penyebaran Covid-19 di dunia pendidikan bisa ditekan.

“Oleh sebab itu, kami mendesak agar Kemendikbud Ristek segera menyiapkan pedoman MPLS/MOS di masa pandemik bagi sekolah. Sebab para siswa baru akan segera masuk, sekitar 2 minggu ke depan,” terangnya.

Jika pedoman sudah ada, kata Iman sekolah dapat segara menyiapkan konten MOS yang bermakna, aman, tetap kreatif, dan menggembirakan bagi siswa baru. Tentu ia mengingatkan supaya skema MOS mesti diselenggarakan secara daring.

Iman juga mengingatkan juga jangan sampai ada sekolah yang memaksakan siswanya masuk mengikuti MOS nanti. Meskipun hanya tiga hari dan jumlah anaknya dibatasi. Jika dilakukan tentu sangat berisiko bagi nyawa dan kesehatan siswa, guru, dan keluarganya.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya