Kasus siswa SD tewas di-bully, KPAI sebut sekolah tak lagi aman
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan duka mendalam dan keprihatin atas tewasnya SR (8), seorang siswa kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. SR meregang nyawa setelah berkelahi dengan rekannya di lingkungan sekolahnya.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, kasus kematian SR ini menunjukan sekolah aman dan nyaman bagi anak didik ternyata masih jauh dari harapan. Pembelaan sekolah dengan menyatakaan bahwa peristiwa kekerasan yang menimpa SR terjadi di belakang kantor, sementara pendidik fokus mengawasi pelajar di depan kantor, tetap tidak bisa ditolerir.
"Lingkungan sekolah aman meliputi seluruh luas sekolah tanpa kecuali, bahkan juga radius beberapa ratus meter dari sekolah masih menjadi tanggungjawab pihak sekolah," kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (9/8).
Dia melanjutkan, berkaca dari peristiwa ini dan banyaknya kasus-kasus kekerasan di sekolah yang diterima di pengaduan KPAI, menjadi suatu kesempatan Kemdikbud RI untuk meninjau kembali kebijakan menambah lamanya berada di sekolah. Karena ternyata sistem pengawasan yang lemah di banyak sekolah telah membuat sekolah tak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak.
Kedua, kata dia, KPAI menyayangkan kesimpulan dini yang dinyatakan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, yang seolah menolak telah terjadi dugaan kekerasan di sekolah sehingga menimbulkan kematian SR. Pernyataan yang menyebut bahwa tidak ditemukan bekas pukulan, hanya baju dan celana SR yang kotor, menunjukkan kesimpulan yang mendahului penyelidikan hasil otopsi yang sedang dilakukan aparat penegak hukum.
"Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan jajarannya, seharusnya justru mendukung penyelidikan dan menolak berkomentar hingga ada hasil dari penyelidikan. Yang urgen di lakukan pihak Disdik adalah melakukan evaluasi terhadap pengelola atau tenaga pengajar dan sistem pengawasan di sekolah," tandasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, seorang siswa kelas II SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meregang nyawa, Selasa (8/8). Mirisnya, si anak tewas diduga setelah berkelahi dengan temannya pagi tadi sekitar Pukul 07.00 WIB.
SR (8) tewas diduga akibat berkelahi dengan rekannya sendiri berinisial DR. "Kami masih melakukan penyelidikan dan mengautopsi jenazah korban yang bersekolah di wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan," kata Kapolres Sukabumi AKBP M Syahduddi di Sukabumi, Selasa (8/8).
Informasi yang dihimpun, kejadian ini terungkap saat wali kelas II SDN Lengkoweng Ruhiyat berpapasan dengan DR yang tengah menangis hendak menuju ke ruang kelasnya. Saat ditanya dirinya baru saja berkelahi dengan SR di halaman sekolah dan mengaku bahwa rekannya tersebut sempat pingsan.
Dia yang menerima informasi tersebut bergegas ke halaman sekolah dan membawa SR ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS). Karena tidak kunjung siuman, pihak sekolah pun langsung membawanya ke Puskesmas Cicantayan dan memberi kabar orangtua SR.
Namun ternyata dari hasil pemeriksaan medis pihak Puskesmas, pelajar kelas II ini sudah meninggal dunia. Keluarga korban pun langsung membawa pulang ke rumahnya untuk dikebumikan.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaBelum ada pihak ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum dalam kasus ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKepala SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan, Sumut, SZ (37) dijadikan tersangka penganiayaan terhadap YN (17) yang menyebabkan siswanya itu tewas.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca Selengkapnya