Keluyuran saat perayaan Nyepi, 2 turis China diamankan petugas desa

Merdeka.com - Saat pelaksanaan Nyepi kemarin, Selasa (28/3) tercatat ada empat orang pelancong yang diamankan di wilayah Kuta, Bali. Dari keempat orang ini, dua di antaranya adalah warga asing asal China.

"Kemarin saat pelaksanaan Nyepi ada pelanggaran yang dilakukan oleh setidaknya empat wisatawan. Dua orang wisatawan dalam negeri, dua orang lagi wisatawan mancanegara. Mereka jalan-jalan saat Nyepi," kata Jero Bendesa Adat Kuta (kepala desa adat), I Wayan Suarsa, Rabu (29/3).

Kendati turis atau bukan warga adat, pihaknya tetap memberikan sanksi adat. Namun khusus untuk yang menginap di hotel, kata dia, pihak hotel juga diberikan sanksi.

Dijelaskannya, pelanggaran pertama ada dua pemuda asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang nekat mengendarai motor hendak menuju Jimbaran. Kedua pemuda ini mengaku ketiduran saat malam perayaan tahun baru 1939, sebelum Nyepi. Akhirnya keduanya diamankan dan baru dipulangkan pagi hari tadi, Rabu (29/3).

‎Khusus kepada wisatawan mancanegara, Suarsa menjelaskan langsung diantar menuju hotel tempatnya menginap.

"Pihak hotel kami panggil untuk diberi sanksi adat. Pihak hotel sudah jauh hari dapat imbauan terkait Nyepi. Kami beri surat teguran dan sanksi karena sudah membiarkan tamunya jalan-jalan saat Nyepi," tuturnya.

Dia menjelaskan, sanksinya ini mengacu pada tridana. "Kami berikan sanksi adat pada pihak hotel yang tamunya keluyuran saat Nyepi. Kena sanksi arta dana, denda membayar uang Rp 100 ribu," paparnya.

Sementara itu juga kena sanksi jiwa dana, atau sanksi sosial dengan mengakui kesalahan tersebut. "Mereka akan kami panggil ke Pura Segara," ucapnya.