Merdeka.com - Puluhan jurnalis yang tergabung dari Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) kembali menggelar aksi damai menuntut pencabutan remisi yang diberikan kepada narapidana I Nyoman Susrama, otak pembunuh jurnalis Bagus Narendra Prabangsa.
Massa aksi melakukan longmarch dari depan Monumen Bajra Sandhi menuju Kantor Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Bali, Jumat (1/2). Mereka kompak memakai topeng bergambar Prabangsa. Sepanjang jalan, mereka berteriak 'Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis'.
Sesampainya di gerbang masuk Kantor Kemenkumham Bali, massa aksi melakukan jalan mundur menggambarkan kemunduran penegakan hukum di tanah air. Aksi jalan mundur dilakukan oleh masa aksi sampai ke Lobi Kantor Kemenkumham Bali.
Kepala Wilayah Kemenkum HAM Provinsi Bali Sutrisno menemui massa aksi. Dalam penjelasannya, dia mengaku sudah ke Jakarta pada Selasa (29/1) dan langsung bertemu Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
"Saya sudah bertemu (Menteri). Kami lama berdiskusi tentang ini. Dan apa yang kawan-kawan sampaikan lewat saya. Itu saya sampaikan, untuk tuntutan mencabut remisi dan akan melakukan unjuk rasa sampai tuntutan terpenuhi. Itu saya sampaikan semua baik lisan maupun tulisan," ujarnya.
Sutrisno juga sudah menyampaikan surat petisi dan tuntutan SJB tentang pencabutan remisi kepada narapidana I Nyoman Susrama. Namun, keputusannya ada di tangan Menteri Yasonna Laoly. Dia yakin Menteri akan memperhatikan tuntutan tersebut.
"Bapak Menteri akan memperhatikan, itu (Saya lihat) dari raut wajah beliau. Saya yakin beliau akan memperhatikan usulan-usulan itu, karena beliau adalah orang yang bijaksana," katanya.
"Subtansi yang saya sampaikan adalah subtansi yang dituntut oleh kalian. Bapak Menteri hanya menyampaikan bahwa ini saya terima dan nanti kami akan diskusikan lebih lanjut dengan tim yang ada," tambah Sutrisno.
Selain itu, Sutrisno juga mengaku bertemu Direktur Jendral Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami dan berdiskusi terkait persoalan remisi tersebut.
"Saya juga bertemu Ibu Dirjenpas dan saya diskusi. Beliau sangat sepakat pada saat saya menyampaikan untuk kasus-kasus seperti Nyoman Susrama itu untuk TPP kita libatkan orang luar dalam hal ini adalah mungkin akademisi dan pers dan beliau sependapat," ujarnya.
Sutrisno meminta para jurnalis menunggu keputusan Kemenkum HAM terkait tuntutan pencabutan remisi tersebut.
"Ini baru dua hari diterima, tentu nanti saya akan tanya lagi untuk progresnya sampai di mana dan nanti kita berdiskusi lagi," ujar Sutrisno.
Baca juga:
Dirjen PAS Sebut Menkum HAM Perintahkan Remisi Pembunuh Wartawan Dikaji Ulang
Tolak Remisi Pembunuh Prabangsa, Puluhan Wartawan di Bali Bagikan Mawar Hitam
Datangi Kakanwil Bali, Istri Prabangsa Minta Remisi Susrama Dicabut
Kanwil Bali Janji Sampaikan Petisi Cabut Remisi Pembunuh Wartawan ke Menkum HAM
Yasonna Tidak Akan Tinjau Ulang Pemberian Remisi Pembunuh Jurnalis
PSI Soal Remisi: Menkum HAM Tidak Sensitif Terhadap Kejahatan Pers
(mdk/noe)
Seorang Napi di Sumut Dapat Remisi Imlek
Dirjen PAS Sebut Menkum HAM Perintahkan Remisi Pembunuh Wartawan Dikaji Ulang
Tolak Remisi Pembunuh Prabangsa, Puluhan Wartawan di Bali Bagikan Mawar Hitam
3 Kebijakan Hukum Pemerintah Jokowi yang Jadi Kontroversi
Datangi Kakanwil Bali, Istri Prabangsa Minta Remisi Susrama Dicabut
Kanwil Bali Janji Sampaikan Petisi Cabut Remisi Pembunuh Wartawan ke Menkum HAM
Menkum HAM Persilakan Pengacara Ba'asyir Gugat ke PTUN
Yasonna Tidak Akan Tinjau Ulang Pemberian Remisi Pembunuh Jurnalis
KPK Harap Jokowi Hadiri Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019
Presiden Jokowi Minta Jangan Ada yang Mengulang Kesalahan Dirut Garuda Indonesia
Fadli Zon: Saya Sekarang Juru Bicara Rakyat
Hotman Paris Kirim Emoticon Untuk Pevita Pearce, Ini Komentar Kocak Warganet
Pemerintah Beberkan Syarat Helmy Yahya Bisa Tetap Jadi Dirut TVRI
Polisi Hong Kong Serukan Warga Demo Damai Sebelum Unjuk Rasa Besar-besaran
Menaker Ida Ajak Investor Amerika Kembangkan SDM Indonesia
Menkominfo Sebut Surat Pemecatan Helmy Yahya Multitafsir
KPK Siap Selidiki Jika Ada Indikasi Korupsi Penyelundupan Harley Dirut Garuda
Resmikan Tol Kunciran-Serpong,Jokowi Cerita Dicurhati Banten ke Jakarta Tua di Jalan
3 Bocah Bersaudara di Simalungun Terjangkit Difteri, 1 Meninggal Dunia
Menkominfo: Kisruh Masalah TVRI Masalah Internal
Irjen Listyo Sigit Jadi Kabareskrim, Kasus Novel Baswedan Menanti Penyelesaian
Kemenkeu Sebut Bulog Tak Optimal Manfaatkan Modal dari Negara
Cegah Banjir, Saluran Air di Jalan DI Panjaitan Dibersihkan
Cegah Karhutla, Tito Imbau Warga Tak Membakar untuk Buka Lahan Hingga Dana Pencegahan
Diduga Banyak Utang karena Judi, Pria di Denpasar Gantung Diri
Apakah Sebaiknya Melakukan Imunisasi di Dokter Spesialis Anak Dibanding di Posyandu?
Jokowi Tugaskan 2 Stafsus Milenial Bimbing Nasabah Mekaar
'Terima Kasih Pak Erick Thohir, Garuda Indonesia Tidak Butuh Direktur Kaleng-Kaleng'
Pendaftaran Pilkada di PDIP Jateng Dibuka, Gibran Malah Jajan Es Teh di Angkringan
Ternyata, Pesawat Garuda Indonesia yang Angkut Harley Tak Boleh Bawa Kargo
KPK Bakal Patuhi UU Hasil Revisi, Termasuk Soal Dewan Pengawas
Gerindra Nilai Wajar Eks Ajudan Jokowi Jadi Kabareskrim
Ucapan Arief Poyuono, Salah Satu Alasan Gerindra Kini Punya Jubir Khusus
Apple Akan 'Buang' Lightning Port di iPhone 2021?
Bacok Korban Hingga Cacat, Begal Sadis di Surabaya Ditembak Mati
Sudah Punya Skema, DPR Sebut Persoalan Asuransi Jiwasraya Bisa Diselesaikan