Kesaksian Aremania: Aparat Ogah Beri Bantuan saat Banyak Suporter Jatuh Pingsan
Merdeka.com - Ratusan korban jiwa melayang akibat Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Penggunaan gas air mata pada saat meredam gejolak Aremania pun turut disorot.
Betapa tidak, gas air mata yang dilontarkan oleh aparat keamanan membuat sejumlah penonton hilang kesadaran. Hal itu disaksikan langsung Fu, Aremania yang duduk di kursi VIP. Dia menyebut, banyak korban berjatuhan usai ada tembakan gas air mata secara membabi buta.
"Saya posisi di VIP, saya lihat (tribun utara dan tribun selatan) banyaklah korban berjatuhan," kata dia kepada rekan-rekan NGO seperti dikutip dari akun YouTube Yayasan LBH Indonesia, Rabu (5/10).
Fu melihat adanya upaya menghalang-halangi yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk memberikan pertolongan pertama pada suporter yang sudah pingsan.
Mata tertuju ke arah sebuah mobil mirip ambulans. Ada empat personel anggota Brimob berjaga-jaga di dekat mobil. Saat itu, satu orang wanita yang pingsan tengah digotong oleh tiga orang pria menuju ke mobil mirip ambulans. Mobil terpakir di dekat sentel ban persis depan bangku pemain.
"Jadi sudah keadaan genting seperti itu, suporter wanita yang tadi dalam keadaan pingsan digotong oleh saudaranya suporter Aremania itu dibawa ke mobil ambulans itu," ujar Fu.
Naas, oknum anggota Brimob menolak memberikan bantuan. Bahkan, mencoba mendorong-dorong Aremania menggunakan tameng.
"Saya amati sangat jelas seolah-olah bahasa mereka kamu tadi bentrok degan saya sekarang walaupun saudara kamu wanita ini sedang pingsan kamu enggak usah minta tolong sama saya. Saya tahu sendiri jangan dekati mobil saya, si Brimob itu bilang gitu," ujar dia.
Fu mengatakan, tak cuma satu kali oknum anggota Brimob berperilaku demikian. "Satu kali, dua kali lagi dari selatan. Akhirnya pertama tadi ditolak brimob tidak tahu keluar lewat mana akhirnya keluar. Itupun saya tidak tahu hasil akhir selamat atau tidak," ujar dia.
Terakhir kali, Aremania mencoba meluapkan kekecewaan dengan menendang oknum anggota Brimob. Beruntung, ditepis menggunakan tameng.
Mulanya, ada Aremania yang membopong seorang wanita dalam keadaan pingsan ke arah mobil ambulans. Aremania itu hendak mengevakuasi dan mempercepat pertolongan pertama. Namun, lagi-lagi harus menelan pil pahit sebab anggota Brimob berkukuh menolak memberikan bantuan.
"Ditolak lagi dengan aparat yang tadi menolak permintaan suporter itu. Tapi yang ketiga si suporter melawan bahkan ditendang juga itu tameng bukan aparatnya saya tahu," ujar dia.
Fu mengatakan, anggota Brimob yang berjaga mulai menunjukkan sikap agak arogan. Sementara, Aremania mencari jalan keluar.
Fu sendiri ikut keluar. Ternyata tidak ada sama sekali pertolongan yang berikan. Bahkan, Aremania hanya memanfaatkan kardus bekas untuk membuat kipas.
"Saya ingat begitu turun dari VIP di tangga penuh orang mereka cuma ditidurkan tanpa alas. Yang meninggal saat itu saya lihat sudah 5 atau 6. Saya tahu mereka meninggal karena ditutupi kardus yang lain di kipas. Iki sudah ono umur kata orang di situ. Akhirnya penuh di situ," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyatakan terkait kabar meninggalnya simpatisan yang sedang ikut berkampanye akbar di JIS akan disampaikannya dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.
Baca SelengkapnyaKata Anies ada begitu banyak kekurangan, yang dirasakan secara terang benderang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies sendiri mengusung gagasan perubahan, sementara Prabowo-Gibran dengan gagasan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya7 Februari merupakan kampanye hari terakhir jelang masa tenang pencoblosan pada 14 Februari mendatang
Baca SelengkapnyaPenjagaan ketat ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyambut hangat dan mengapresiasi kedatangan Menhan Malaysia ke Kemenhan RI.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar belum mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya