Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Novitri, Pasien Korban Gempa Halmahera Dipulangkan Rumah Sakit

Kisah Novitri, Pasien Korban Gempa Halmahera Dipulangkan Rumah Sakit Novitri terbaring lemas di tenda darurat. Liputan6.com

Merdeka.com - Halmahera Senin, 15 Juli 2019 atau sehari setelah guncangan gempa Halmahera Selatan, saya bersama tim gabungan tiba di pesisir pantai Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan.

Dari jarak 30 meter antara pantai dengan pesisir, tampak jelas reruntuhan bangunan rumah warga yang rata dengan tanah, karena guncangan gempa dengan magnitudo 7,2 yang terjadi pada Minggu (14/7).

Pada lokasi pesisir pantai juga terlihat puluhan tenda warna warni yang berdiri di lapangan bola, salah satu dataran tinggi di Desa Gane Dalam. Saya menghampiri beberapa warga yang saat ini mengungsi di tenda darurat.

Seorang ayah yang kehilangan anaknya bernama Aswar Mukmat (21) menceritakan, saat guncangan gempa terjadi, semua warga panik dan berhamburan keluar rumah hingga berlari ke arah gunung.

Aswar yang mengetahui kakek dan kedua adiknya masih di dalam rumah, berusaha menyelamatkan keduanya. Hingga akhirnya tubuh Aswar tertimbun rumah, karena tak sempat lari keluar rumahnya lagi.

"Kondisi dua adik almarhum Aswar saat ini mengalami luka berat. Satu adiknya laki-laki yang berumur 8 tahun tertusuk besi bangunan rumah di bagian paha, sementara adik perempuannya (Noviti) yang berumur 15 tahun mengalami patah tulang di bagian kanan pinggul. Keduanya masih dalam perawatan medis di Desa Gane Dalam," kata sang ayah.

Almarhum Aswar sempat terlihat masih bergerak dan mencoba keluar dari reruntuhan bangunan akibat guncangan gempa. Setelah tubuhnya berhasil dikeluarkan sang ayah, nyawa Aswar tak tertolong. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 21.00 WIT.

Korban gempa lainnya yang dirujuk ke RS Umum Labuha bernama Novitri (15). Ia mengalami patah tulang di bagian pinggul.

Tim medis di rumah sakit itu mengklaim kondisi Novitri makin membaik dan dibolehkan rawat jalan. Novitri pun dipulangkan ke Desa Gane dengan menggunakan jalur laut.

Informasi yang diterima Liputan6.com, keluarga Novitri terpaksa memilih pulang, sebab selama perawatan di Pulau Bacan tak ada jaminan siapa yang menanggung biaya pengobatannya, hingga biaya hidup keluarga yang menemani Novitri di rumah sakit itu.

Direktur RSU Labuha, Aisia Hasjim menyebutkan pasien atas nama Novitri memang sudah membaik dan diperbolehkan pulang, tapi Novitri tetap harus kontrol setiap saat. "Novitri memang harus kontrol ke rumah sakit soal sakit yang dideritanya, tapi bagaimana mau kontrol, kalau sudah balik ke Desa Gane Dalam," ujar Aisia.

M Jusmin, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Halmahera Selatan menyebutkan pemerintah telah berusaha memfasilitasi tempat tinggal korban dan keluarganya selama berada di Pulau Bacan.

"Kami sempat berpikir akan menempatkan korban di kos-kosan, namun semua kamar penuh. Dan baiknya konfirmasi masalah itu ke Kepala BPBD Halmahera Selatan, terkait pasien korban bencana yang dibawa dari Gane. sebab anggaran tanggap darurat itu kan ada di BPBD, jadi coba tanyakan ke BPBD langsung," sambung Jusmin.

Keluarga Novitri menyebutkan saat balik ke Desa Gane Dalam, kondisi Novitri dalam keadaan lemas. Bahkan untuk turun dari speedboat harus ditandu warga dan keluarga menggunakan alat.

"Korban tidak bisa berdiri maupun berjalan," katanya.

Akmal Ibrahim, Anggota DPRD Halmahera Selatan, saat mendengar korban sudah kembali ke lokasi pengungsian di Desa Gane Dalam, geram dengan sikap Pemkab Halmahera Selatan yang diduga abai dengan pasien korban gempa.

"Soal kasus Novitri, Pemda melepas tanggung jawab atas rakyatnya yang terkena musibah. Apalagi kondisi Novitri belum layak untuk pulang atau kembali ke desanya," kata Akmal dihubungi Liputan6.com, Minggu (21/7).

Akmal menyatakan, seharusnya semua pasien dan para korban bencana diurus dengan baik dan layak. Padahal gempa ini adalah musibah yang semua anggaran bisa dipergunakan untuk kebutuhan korban bencana alam.

"Pemda atau rumah sakit harus bertanggung jawab. Pasien yang masih butuh pengobatan tapi dibiarkan balik ke tenda pengungsian, instansi teknis yang menangani masalah ini memang tidak becus, seharusnya semua pasien korban bencana diurus dengan benar sampai dipulangkan dalam keadaan sehat," katanya.

Akmal meminta Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba untuk menjadikan masalah ini sebagai catatan bagi SKPD yang mengurusi persoalan tanggap darurat. "Bupati harus evaluasi instansi teknis yang menangani ini," jelasnya.

Sedangkan Bupati Bahrain Kasuba saat dikonfirmasi Liputan6.com menolak berkomentar. "Saya belum dapat informasi. Nanti saya tanyakan dulu ke staf dan instansi yang bertanggung jawab," ujarnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
Bak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat

Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Menhub Petakan Lokasi 'Kritis' Selama Nataru 2024, Ini Daftarnya
Menhub Petakan Lokasi 'Kritis' Selama Nataru 2024, Ini Daftarnya

Menurut catatan Kemenhub, 107,63 juta orang diperkirakan akan bepergian pada libur Nataru 2024.

Baca Selengkapnya
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku

Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya