Kominfo Tangani 1 Juta Lebih Konten Pornografi Selama Januari hingga September

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan selama Januari hingga September 2020 telah menangani 1,3 juta konten negatif. Konten negatif itu didominasi pornografi hingga 1 juta lebih.
"Untuk tahun 2020 saja kita sudah menangani konten negatif itu 1,3 juta. Dan yang tertinggi adalah mengenai pornografi (1.062.558)," kata Tenaga Ahli Pusat Penelitian Badan Litbang Sumber Daya Manusia Kominfo, Sri Cahaya Khoironi dalam diskusi virtual diselenggarakan KemenPPPA, Selasa (13/10).
Menurut Sri, konten pornografi ini cukup memprihatinkan. Sebab menurut Sri, data dari UNICEF pada tahun 2017 lalu terkait isu pornografi di sosial media mencapai 51,7 persen.
"Kalau kita melihat data dari Unicef tahun 2017 bahwa angka ini cukup memprihatinkan, 51,7% anak-anak melihat atau menerima pesan, gambar, atau video seksual tentang orang lain yang tidak dia inginkan. Ini akan related dengan tadi (data tahun 2020) bahwa pornografi adalah hal yang utama," ujar dia.
Sri mengatakan, Kominfo melakukan pelbagai upaya menekan konten pornografi. Akan tetapi, jumlah konten pornografi tersebut malah semakin banyak.
Oleh karena itu, menurut dia, penting bagi keluarga untuk mengambil peran dalam upaya mencegah anak-anak terpapar konten negatif berupa pornografi di dunia online.
“(konten pornografi) itu sangat-sangat susah untuk dilakukan penanganannya. Dihentikan, diblokir, ditutup satu tumbuh lebih dari seribu. Nah ini menjadi PR kita bersama. Ternyata kita juga tidak bisa memberikan sepenuhnya pada sistem yang ada. Harus kita bangun sistem ini berawal dari keluarga," kata dia.
Orang Tua Diminta Beri Perhatian Terhadap Anak
Sri mengungkapkan data menunjukkan bahwa tidak hanya anak perempuan mengalami pengalaman tidak menyenangkan terkait isu pornografi di dunia maya. Nyatanya, banyak juga anak laki-laki juga mendapatkan pengalaman serupa.
“Anak laki-laki dan perempuan saat ini sudah tidak ada bedanya bahwa mereka pernah dikirimi dan pernah dimintai foto-foto secara eksplisit. Dua dari lima anak melaporkan memiliki pengalaman buruk yang tidak mereka ceritakan kepada siapa pun. Nah ini menjadi kendala bahwa mereka ternyata takut untuk menceritakan hal-hal yang diketahui di dunia maya tersebut," kata dia.
Selain itu, Sri juga menunjukkan bahwa lebih dari setengah anak laki-laki dan perempuan mengaku sudah bertemu dengan orang yang dikenal secara online. Hal ini berbahaya karena banyak kasus-kasus penculikan yang bermula dari pertemuan antara anak dengan penculik di dunia maya.
“Kadang-kadang mereka menerima chat atau friend request dari orang asing tetapi mengatasnamakan perempuan dulu, karena perempuan sering dianggap orang asing tetapi tidak membahayakan," beber dia.
Terkait permasalahan konten negatif tersebut, Sri mengimbau orang tua untuk mengambil peran dalam menjaga anak-anak mereka agar terhindar dari paparan konten negatif di dunia maya. Salah satu caranya adalah dengan memahami betul terkait hal-hal privasi anak.
Orang tua juga diminta mempertimbangkan secara matang terkait foto atau video anaknya yang akan diunggah ke media sosial atau platform lainnya.
“Jangan biarkan anak-anak di bawah 13 tahun untuk menggunakan facebook, media sosial, walau pun di situ ada R 13. Tetapi facebook dan media sosial ini tidak memiliki cara untuk menegakkan peraturan. Di situlah fungsi orang tua sangat perlu dihadirkan," kata Sri.
Sri mengingatkan bahwa orang tua wajib mengetahui kegiatan anak di dunia maya karena kejahatan di dunia maya dapat masuk ke pelbagai konten yang bersifat hiburan.
“Dari sisi yang sifatnya hiburan mereka bisa masuk, dari tiktok dari musik, itu bisa masuk. untuk itu, perlu kita terus belajar sebagai orang tua untuk ikut serta. Tidak apa-apa, kita wajib kepo terhadap anak-anak kita. Karena kita harus tahu apa yang sedang dilakukan mereka di media sosialnya," tandas dia.
Reporter Magang: Maria Brigitta Jennifer
Baca Selanjutnya: Orang Tua Diminta Beri Perhatian...
(mdk/gil)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami