Korban cubitan Guru Asih siswa hiperaktif, anak bos hotel pula
Merdeka.com - Sejumlah pengajar di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mengatakan, murid yang menjadi korban cubitan Sari Asih Sosiawati binti Rohmatan, guru SDN Tiuhbalak merupakan anak hiperaktif sehingga sering merepotkan gurunya.
"Dua gurunya, Eva Marlinda dan Surani yang menjadi saksi bagi Asih menerangkan bahwa korban adalah anak yang cenderung nakal dan hiperaktif, sehingga seringkali membuat para guru kerepotan," ujar Feri Soneri, pengacara Asih, di Blambanganumpu, kepada Antara, Rabu (17/4).
Eva adalah wali kelas siswa tersebut di sekolah yang lama, SD Setianegara Waykanan. Sedangkan Surani adalah wali kelas siswa yang dicubit Asih sebagai pengajar di SD Tiuhbalak.
Sebelumnya diberitakan, siswa itu dicubit Asih, pengajar Bahasa Lampung pada 29 Agustus 2013 pada bagian atas perut, tepatnya bawah ketiak sebelah kiri dengan tangan kanan. Penyebabnya, sudah dua kali siswa tidak mengerjakan ulangan sehingga dia mendapatkan nilai nol.
Akibat cubitan itu, Asih dilaporkan oleh orang tua siswa, Erwansyah, pemilik hotel Intan di Baradatu, Lampung, ke Polsek Baradatu. Kepada sejumlah jurnalis, Asih juga mengaku dimintai pelapor Rp 24 juta sebagai uang damai. Bila uang diberikan, maka laporan kepada pihak berwajib akan segera dicabut.
"Cubitan Asih itu tujuannya mendidik. Cubitan sayang seorang guru, tidak ada niat mencelakai, melukai dan melakukan kekerasan," kata Feri, kuasa hukum asih yang juga anggota Persatuan Advokat Indonesia (Peradin).
Pada persidangan awal, Selasa 9 April 2013, Asih tidak mau didampingi pengacara, baik dari kejaksaan hingga persidangan awal berlangsung.
Menurut Feri, sejak awal dia sudah diminta oleh Kepala Dinas Pendidikan Waykanan Gino Vanollie untuk mendampingi Asih. Sejak berkas dilimpahkan ke kejaksaan (P-21), dia bersama rekan advokat langsung mengawalnya.
"Tapi yang bersangkutan pada awalnya memang tidak mau didampingi, sehingga membuat kami tidak bisa membantu dia, sekarang Asih bersedia kami dampingi," katanya menjelaskan.
Belum diperoleh tanggapan lebih lanjut dari siswa bersangkutan maupun orang tuanya serta pimpinan Dinas Pendidikan Kabupaten Waykanan berkaitan persidangan guru mencubit siswanya, sehingga menarik simpati banyak pihak untuk mendukung secara moral guru tersebut.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri ini sukses dikukuhkan menjadi guru besar bersama di hari ulang tahun sang istri.
Baca SelengkapnyaGuru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral murid kirim surat dan coklat ke gurunya yang menangis. Isi surat tersebut curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaBerikan pantun lucu ini untuk menghibur mereka sang pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah meski jarang diapresiasi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, dulunya mereka hanya sebatas murid dan guru. Selain kisahnya, paras sang guru jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca Selengkapnya