Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK Minta Masyarakat Desa Aktif Awasi Anggaran Covid-19

KPK Minta Masyarakat Desa Aktif Awasi Anggaran Covid-19 Gedung KPK. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antarkomisi dan Instansi KPK Sujanarko meminta masyarakat desa untuk berperan aktif dalam aspek pengawasan. Hal ini terkait penggunaan negara untuk menangani Covid-19. Sebab tata kelola kerap diabaikan dalam situasi bencana seperti yang terjadi saat ini.

"Perlu ketahui sudah ada kebijakan Corona jadi bencana nasional sehingga sifat-sifat dari bencana nasional itu biasanya yang dikorbankan adalah governance-nya, tata kelolanya, pengawasannya," kata dia, dalam diskusi daring, Rabu (20/5).

Atas dasar itulah, peran masyarakat, terutama di desa sangat dibutuhkan dalam upaya pengawasan penggunaan anggaran penanganan Covid-19. Menurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

"Di antaranya bisa jadi agen perubahan. kedua jadi pendamping aparatur desa untuk di desa tata kelolanya lebih bagus. Bisa juga jadi watchdog," ujar dia.

Terkait peran sebagai watchdog alias menjalankan fungsi pengawasan, dia meminta masyarakat agar tidak bertindak layaknya aparat penegak hukum ketika menemukan adanya penyelewengan dalam penggunaan anggaran penanganan Covid-19

"Biasanya NGO-NGO di Jakarta itu kalau menemukan penyimpangan apapun yang terkait dengan anggaran, terkait dengan pembangunan itu seakan-akan mereka ingin jadi polisi. ingin jadi lembaga pengawas seperti BPKP seperti BPK," ungkap dia.

"Kalau menurut saya peranan itu agak salah kaprah kalau itu dilakukan oleh NGO apalagi masyarakat desa yang paling penting adalah dalam konteks pengawasan saya usulkan masyarakat desa itu hanya menyampaikan penyimpangan ke publik supaya seluruh lembaga berwenang, misalnya lembaga pengawas desa, lembaga pengawas kabupaten, BPKP, Polisi dan lain-lain itu bergerak sesuai dengan fungsinya," imbuhnya.

Berani Sampaikan Penyimpangan

Dia menyarankan masyarakat menjalankan fungsi pengawasan dengan berani menyampaikan penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan ke publik.

"Dengan kemampuan untuk berkomunikasi, untuk menulis, menulis di Facebook, di WhatsApp grup, bicara di radio-radio komunal itu hal yang sangat luar biasa sehingga usul saya dalam konteks korupsi begitu menemukan penyimpangan, penyimpangan itu perlu dibicarakan di publik," terang dia.

Satu hal penting yang dia tekankan, bahwa penyampaian tersebut harus disertai dengan data dan fakta. Hal itu tidak saja untuk membangkitkan kesadaran publik, melainkan juga untuk mendorong aparat penegak hukum untuk bergerak sesuai fungsinya masing-masing.

"Jangan pakai argumen berdasarkan asumsi. Ada foto misalnya terkait saluran yang tidak sesuai dengan spek, ada anggaran untuk sewa rumah untuk karantina yang tidak sesuai, itu kalau ada foto-fotonya bisa di-share. Dan kita harapkan para stakeholder semua bertanggung jawab pada fungsi-fungsinya," tandasnya

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Masih Basah dan Tak Bisa Diakses, Aksi Pengecoran Jalan di Gang Perumahan pada Pagi Hari Ini Viral
Masih Basah dan Tak Bisa Diakses, Aksi Pengecoran Jalan di Gang Perumahan pada Pagi Hari Ini Viral

Aksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya