Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sedih bila ada kadernya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, KPK dibuat Mega ketika menjabat sebagai Presiden
"Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDIP yang diambil KPK. KPK itu saya yang buat loh! Jangan lupa lho! Kalau enggak percaya, lihat pembentukan KPK," kata Megawati saat memberikan arahan secara virtual dalam sekolah partai Cakada PDIP III, Minggu (13/9).
Menurutnya, KPK dibuat untuk mendisiplinkan elite agar tidak korupsi. Namun, dia bilang korupsi kerap dilakukan oleh elite negara.
"MK, KPK saya buat untuk mendisiplinkan kita, kalangan pemimpin dan rakyat. Tapi kan kebanyakan, mana ada rakyat yang bisa korupsi? yang korupsi pasti kalangan elite, saya mau teken untuk didirikannya KPK," ujarnya.
Presiden RI kelima itu mengingatkan bahwa keuangan calon kepala daerah diawasi oleh lembaga pengawas. Maka dari itu, seluruh kader jangan ada yang menyeleweng.
"Keuangan kita sudah itu terkontrol dengan baik, ada BPK, KPK, OJK, gimana kalian masih mau 'main'. Coba pikir kader yang baru masuk mungkin kaget-kaget kalau saya ngomong seperti ini. Jadi menurut saya, please, dedikasikan seluruh pikiran dan nuranimu bagi seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.
Megawati tidak ingin para calon kepala daerah menjadi angkuh bila nanti terpilih di Pilkada serentak 2020. Dia pun mencontohkan sosok Jokowi yang bisa terpilih dua periode menjadi Presiden.
"Kita bisa melihat seperti Jokowi dengan diusung PDI, maka PDI jadi sebuah partai yang bisa mengangkat presidennya dua kali. Jadi jangan dikira kalau nantinya saudara saudara yang telah menang lalu setelah jadi calon mulai keluar keangkuhan, kepongahan," ucap Megawati saat acara sekolah partai Cakada gelombang III PDIP, Minggu (13/9).
Menurutnya, banyak kepala daerah setelah terpilih tidak mau turun ke bawah. Megawati berujar, PDIP akan berpikir ulang mengusung figur tersebut bila lupa dengan rakyat.
"Banyak saya lihat hal-hal seperti itu terjadi, tak mau turun ke bawah. Saya bilang ya terserah, nanti kita lihat apakah kalau dia mau mencalonkan lagi kedua kalinya akan kami calonkan?," ujarnya.
Apalagi, kata dia, saat ini rakyat bisa melihat pemimpinnya melalui survei. Dia bilang, survei ialah salah satu bagian untuk melihat dan mendeteksi bagaimana pemimpin menjalankan tugasnya di daerah masing-masing.
"Kalau surveinya rendah, gimana mau diangkat lagi? siapa yang menilai, melihat, mendengar? rakyat. Jadi sekarang baru masuk ke penggodokkan yaitu sekolah partai," tandas Presiden RI kelima itu.
Baca Selanjutnya: Megawati Minta Kepala Daerah Tidak...
(mdk/did)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami