Mengenal Penyakit Virus Covid-19 Terhadap Kehamilan
Merdeka.com - Hingga saat ini, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan virus corona Covid-19 menular dari ibu ke janinnya atau memengaruhi bayinya kelak. Masalah ini masih dalam tahap penelitian.
Kendati demikian, penting bagi ibu hamil untuk melakukan tindakan pencegahan. Sebagai perlindungan diri dari paparan virus dan mencari pengobatan secepatnya. Apabila mengalami gejala-gejala serius.
Berdasar studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wanita hamil yang lebih tua, kelebihan berat badan, dan memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, memiliki peningkatan risiko terkena Covid-19 yang parah.
Berikut langkah yang dapat Anda lakukan sebagai pencegahan dini dan menjaga kesehatan diri, serta janin. Hasil rangkum dari covid19.go.id dan WHO.
Cara Menjaga Diri Bagi Wanita Hamil
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Saat hamil, tak jarang wanita mengalami perubahan pada tubuh dan sistem kekebalan mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa wanita hamil bisa terkena dampak buruk dari beberapa infeksi saluran pernapasan.
Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari Covid-19. Serta melaporkan kemungkinan gejala. Termasuk demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera ke penyedia layanan kesehatan.
Wanita hamil harus melakukan tindakan pencegahan yang sama untuk menghindari infeksi Covid-19 seperti orang lain. Anda bisa melindungi diri Anda dengan:
Wanita hamil dan wanita yang baru saja melahirkan, harus menghadiri perawatan rutin. Sesuai kebijakan lokal dan mengikuti langkah yang disesuaikan untuk mengurangi kemungkinan penularan virus.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaHipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMasalah krisis kesuburan pria yang menurun secara global dipengaruhi oleh kontaminasi lingkungan dan penggunaan ponsel.
Baca SelengkapnyaBanyak orang meyakini bahwa wanita yang memiliki kumis tipis memiliki pesona yang unik. Namun, apakah keadaan ini dianggap aman secara medis?
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya